a

Wednesday, December 17, 2014

8 Trik Simpel untuk Merekatkan Hubungan dengan Klien



cara mendapatkan hati klien, bagaimana agar klien tidak mudah marah dan semena-mena

Klien adalah segalanya bagi desainer atau pekerja kreatif lainnya, maka bahagiakan dan jagalah mereka sekuat tenaga.

Mungkin kalimat di atas terlalu berlebihan, namun ada benarnya juga. Sekarang, apalah artinya pekerja kreatif tanpa klien? Kepada siapa para pekerja kreatif memamerkan kemampuannya untuk kemudian diminati dan dihargai? Menyikapi fakta tersebut, sudah sepantasnya kita menghargai klien.

Lalu, bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan klien sekaligus merekatkannya? Graphicdesignblender.com sudah menyediakan jawabannya untuk Anda:


1. Gunakan Kata 'Kita' daripada 'Anda' atau 'Saya'

Sesaat setelah klien memberikan Anda sebuah proyek dan melangkah meninggalkan ruang kerja Anda, jangan langsung lupakan mereka, tetapi anggaplah mereka sebagai bagian dari tim Anda.

Dalam membina hubungan yang baik dengan klien, Anda dan klien harus hidup dalam satu atmosfer yang sama, di mana tidak ada perbedaan 'derajat' di antara Anda dan klien. Dengan menggunakan kata 'kita' saat berkomunikasi, secara tak langsung, Anda sudah berusaha mendobrak tembok penghalang yang menyekat kedekatan Anda dengan klien. Selain untuk meningkatkan keakraban, metode seperti ini bisa memuluskan proyek yang sedang ditangani bersama juga.


2. Berikan Respon Soal Apapun, Meskipun Terlambat

Klien yang telah meninggalkan setumpuk brief pada Anda biasanya datang menghubungi Anda kembali untuk menyampaikan tambahan atau perubahan minor. Ketika Anda sedang tidak sempat memberikan respon langsung, mengabaikan pesan atau email dari mereka bukanlah langkah yang tepat.

Saat Anda sudah memiliki waktu lengang, segera berikan notifikasi singkat bahwa Anda sudah menerima apa yang klien Anda sampaikan dan segera mengaplikasikannya. Berikan permintaan maaf dan alasan keterlambatan Anda dalam membalas secara singkat pula, agar mereka bisa memaklumi kesibukan Anda.


3. Kenali Sisi Personal Klien Anda

Sentuh sisi personal klien supaya Anda bisa mengikat mereka secara emosional. Tunjukkan cara yang sepele tetapi mampu membuat klien merasa dihargai. Buai mereka seakan-akan merekalah klien nomor satu di dunia dan Anda tak ingin membiarkannya jatuh ke tangan orang lain.

Pernyataan dan pertanyaan sederhana seperti mengucapkan selamat ulang tahun, menanyakan kabar, mencari tahu bagaimana liburan mereka berjalan, dan hal remeh-temeh lainnya bisa membuat klien sulit menggantikan posisi Anda dan tak kuasa meluapkan amarah ataupun meremehkan hasil kerja Anda.

Menguntungkan sekali bagi Anda, bukan?


4. Kabarkan Hari Libur Anda

Banyak sekali kasus di mana klien memberikan proyek pada Anda dengan deadline yang mepet. Parahnya lagi, tenggat waktu tersebut sangat dekat dengan hari libur yang telah Anda rencanakan berminggu-minggu lalu untuk dihabiskan bersama keluarga atau orang terdekat.

Apabila Anda berada dalam situasi seperti ini, hanya ada dua pilihan yang bisa dipilih: antara melepaskan proyek tersebut dan membuat hubungan Anda dengan klien memburuk atau tetap mengambilnya dengan resiko waktu libur Anda terpotong demi pekerjaan.

Situasi seperti ini tidak akan terjadi apabila Anda rajin mengabarkan pada klien setia Anda. Kalau merasa keberatan mengabarkan pada mereka satu persatu, Anda tinggal membuat status di media sosial resmi milik agensi atau studio desain Anda bernanung, yang lebih kurang berisi permintaan maaf untuk libur sementara dan menunda pengerjaan proyek.


5. Jangan Lancang di Depan Klien

Problematika yang kerap muncul antara klien dan desainer adalah terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di situasi seperti itu, tensi bukan tak mungkin bisa meninggi dan bisa menghadirkan konfrontasi.

Tugas Anda sebagai desainer adalah tetap tenang dan tidak terpancing. Jangan tunjukkan gestur menunjuk klien Anda di depan wajahnya dan melupakan pemakaian 'kita'.

Saat Anda menyebut klien Anda sebagai 'Anda' dan 'kamu', secara otomatis klien Anda akan membentuk mental defensif. Hal ini tentu tidak baik karena Anda dan klien akan berada pada kubu yang terpisah kembali seperti saat masih sama-sama asing sebelumnya.

Anda dan klien adalah satu tim. Masih ingat, kan?


6. Jangan Bedakan Perlakuan Anda pada Klien dan Stafnya

Mentang-mentang Anda bekerja pada klien yang seorang bos atau petinggi di sebuah perusahaan, tak serta merta Anda boleh semena-mena pada bawahan mereka, termasuk kalau ada desainer in-house di di perusahaan tersebut.

Apabila secara kebetulan klien Anda berhalangan untuk datang menemui Anda dan mendelegasikan tugasnya pada bawahannya di perusahaan, tetap perlakukan mereka layaknya seorang bos dan jangan sekalipun menunjukkan kesan remeh, karena posisi mereka adalah sama-sama sebagai klien Anda.

Bukan tidak mungkin apabila perlakuan dan perkataan negatif Anda pada bawahan klien, dilaporkan pada klien utama Anda dan berdampak pada dicabutnya proyek yang Anda terima. Berhati-hatilah!


7. Lebih Memosisikan Diri sebagai Pendengar 

Meskipun ada klien yang susah memberikan informasi perihal proyek yang mereka ajukan, ada juga klien yang hobi memberikan keterangan tambahan yang Anda butuhkan secara sukarela, walau terkadang, apa yang mereka berikan juga terlalu berlebihan.

Tetapi, jangan langsung memandang jelek klien yang cerewet semacam ini. Hal ini bisa berarti baik karena ia sangat bersemangat dengan proyek yang mereka bawa. Dan semangat dari klien itu yang Anda butuhkan.

Saat klien berbicara, berikan pertanyaan yang sekiranya Anda butuhkan jawabannya untuk menghasilkan identitas desain yang benar-benar sesuai dengan klien Anda secara personal maupun dengan bisnisnya. Posisikan diri Anda lebih sebagai pendengar daripada pembicara di depan mereka. Presentasikan informasi dan pengetahuan yang Anda miliki sejelas dan sepadat mungkin saat dibutuhkan, kemudian jadilah pendengar yang baik kembali.

Saat berhubungan dengan klien, secara tak sadar kita sering memosisikan diri sebagai ahlinya dalam mendesain, tapi bukan itu sikap yang klien harapkan dari Anda.


8. Tersenyumlah saat Anda menerima Telepon dari Klien

Buat klien Anda merasa sebagai makhluk yang paling dinantikan dan bisa mencerahkan hari Anda setiap saat. Untuk mengindikasikan sikap bahagia dari Anda, setiap saat klien Anda menelpon, tersenyumlah. Selain untuk mengatur suasana tubuh Anda agar segera berganti ke positive mood, suara yang Anda hasilkan di telepon akan terlihat lebih menyenangkan dan seakan-akan siap melayani klien Anda.


Dari delapan cara di atas, adakah yang bisa Anda tambahkan untuk memperkuat hubungan dengan klien?


Sumber gambar: platinumstrategies.com
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger