a

Saturday, January 3, 2015
Siap Menyambut Dua Ribu Lima Belas

Siap Menyambut Dua Ribu Lima Belas


new year artwork

2014 adalah tahun yang luar biasa bagi tim Orkha Creative. Kami mendapatkan banyak teman baru, beragam cerita pengalaman pertama yang sangat menyenangkan, juga menghasilkan karya-karya yang segar, berguna, dan direspon positif oleh klien maupun masyarakat luas.

Timbal balik dari keikhlasan dan kecintaan kami pada dunia desain grafis yang luar biasa ini tentu tidak akan kami sia-siakan. Yang jelas, kami berkomitmen untuk terus menjaga aura positif yang kami dapatkan di 2014 sekaligus menyebarluaskan manfaat dari desain grafis itu sendiri, terutama untuk Malang dan Indonesia.

Selamat Tahun Baru 2015!


Salam,
Orkha Creative
Read More
Monday, December 15, 2014
Orkha Creative Punya Pengalaman Baru Nan Asyik

Orkha Creative Punya Pengalaman Baru Nan Asyik



pengalaman pertama menjadi pembicara seminar

Senang tak kepalang. Itu yang kami rasakan saat mendapat kepercayaan untuk berbagi sedikit pengalaman dan ilmu yang kami miliki pada teman-teman secara langsung.

Di penghujung tahun 2014 ini, Orkha Creative secara kebetulan mendapatkan tiga kali kesempatan untuk menjadi pemateri di seminar dan workshop. Solo dan Malang adalah dua kota yang menjadi batu loncatan kami. Ya, jujur saja, inilah pertama kalinya Orkha Creative menapaki bidang sebagai speaker sejak pertama kali berdiri tahun 2013. Sebuah pengalaman berharga yang tidak mungkin kami sia-siakan, tentunya.

Berikut kisah perjalanan kami secara singkat:


tips berbicara di depan umum untuk pertama kalinya

'Tur' kami dibuka dengan perjalanan art director Orkha Creative, Fattah Setiawan, ke Universitas Muhammadiyah Solo pada 27 November 2014. Seminar yang bertajuk 'Convert Your Design to Cash' ini berfokus pada pembahasan positif dan negatif dari situs kontes desain terbesar saat ini, 99designs.com. Fattah yang sudah memenangkan puluhan kontes, termasuk 99designs Cafe Contest, dengan senang hati menceritakan suka dan memperingatkan peserta seminar akan duka yang kemungkinan mereka alami dari 99designs.

Berkas presentasi tentang 99designs di seminar tersebut bisa diunduh secara gratis di sini.


ulasan review seminar workshop branding design lettering

Tak selang lama, Fattah kembali tampil di hadapan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, tepatnya di Fakultas Ilmus Sosial dan Politik (FISIP). Kali ini, materi yang dibagikan mengenai desain branding sekaligus workshop singkat. Dalam workshop tersebut, peserta seminar diajak untuk berlatih membuat, merencanakan, juga mempresentasikan brand asli atau fiksi milik mereka sendiri.

Bagi Anda yang tidak sempat menghadiri seminar tersebut, Anda bisa mendapatkan file presentasinya secara cuma-cuma lewat tautan ini.


mencari pembicara pemateri untuk desain branding tipografi lettering

Desainer dan tipografer Orkha Creative, Bramanto Setyaki, juga tidak mau kalah. Tanggal 7 Desember 2014 lalu, Bram juga menghadiri undangan panitia Posko Visual 2014 sebagai pengisi workshop bertajuk 'Basic Lettering dan Typography'. Acara tahunan yang digagas oleh mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Negeri Malang ini sukses mengundang antusias berlebih dari para pelaku kreatif di Malang. Bahkan, karena keterbatasan tempat, panitia terpaksa menolak puluhan peserta yang bersikeras mengikuti workshop tersebut.

Apabila Anda berminat mendapatkan file presentasi di workshop di atas, klik saja link ini.


Apresiasi yang luar biasa dari teman-teman di luar sana membuat kami sangat bersemangat untuk terus berkarya. Terima kasih karena telah memacu kami untuk berkembang lebih jauh dan semoga sedikit hal yang sudah kami bagikan bisa bermanfaat bagi semuanya.
Read More
Wednesday, October 22, 2014
Menyambut Babak Indonesia Baru

Menyambut Babak Indonesia Baru



artwork jokowi

Pesta demokrasi kita tahun ini telah kita lalui bersama. Saling hujat dan menjatuhkan antar kubu dan kelompok masyarakat yang terpisah karena berbeda pilihan, sebaiknya cukup dihentikan sampai di sini saja, karena ada sesosok pemimpin baru yang harus kita dukung, kawal, dan awasi langkahnya demi sampainya Pertiwi kepada kesejahteraan.

Demi majunya negeri ini, sektor ekonomi menjadi hal mutlak untuk ditingkatkan kualitasnya, juga faktor-faktor penopangnya, seperti desain dan branding. Apalagi tinggal menghitung hari saja sebelum AFTA 2015 mulai bergulir. Kalau tidak waspada sedari sekarang, UKM - yang menjadi tumpuan perputaran uang kita beberapa tahun terakhir ini - bisa saja tersisihkan. Namun, tentu kita, yang ada di sektor tersebut, tak bisa hanya berpangkutangan dan menunggu didorong. Kita harus sama-sama bergerak.

Selamat bekerja, Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla! Mari kita bergotong-royong membangun negeri !
Read More
Friday, July 4, 2014
Menguping Obrolan 99designs dengan Desainer Orkha Creative

Menguping Obrolan 99designs dengan Desainer Orkha Creative



Jika Anda penasaran dengan siapa orang-orang di balik rentetan 'masterpiece' dari Orkha Creative, mari berkenalan lebih dekat dengan dua desainer brilian dari tim kami.

Seperti yang sudah kami kabarkan sebelumnya, dua desainer Orkha Creative, Fattah Setiawan dan Bramanto Setyaki, berhasil menjuarai kontes ilustrasi dari 99designs bertajuk 99designs Café. 99designs kemudian mengajak mereka duduk manis sambil berbincang soal desain, Indonesia, dan membagikan wejangan untuk para design-enthusiasts.



(ki-ka) Caroline dari 99designs, Fattah, dan Bramanto


99designs: Ceritakan pada kami bagaimana Anda dan tim Anda bekerja.

Fattah: Pada awalnya saya bekerja sebagai seorang creative assistant di sebuah perusahaan hospitality management. Lambat laun pekerjaan mulai menumpuk, saya pun mulai kewalahan. Saya akhirnya memutuskan untuk mengajak desainer lainnya untuk membantu saya di sini. Sampai tahun lalu, saya masih rajin mengikuti kontes di 99designs, yang berdampak juga pada membanjirnya direct client (yang dulunya adalah pemilik kontes yang kontesnya berhasil saya menangkan). Singkatnya, saya beranikan diri untuk keluar dari pekerjaan saya disana dan mulai mengembangkan sekaligus membangun studio desain saya sendiri (Orkha Creative). Disinilah perjalanan dimulai, dengan keunggulan portofolio saya dari 99designs, tentunya.


99designs: Bagaimana akhirnya Anda bisa ikut serta di '99designs Café Illustration Contest'? 

Fattah: Saat itu, saya melihat pengumuman di 99designs Designer's Blog tentang proyek illustrasi ini. Saya sangat tertarik mengikutinya, karena kontes ini ditujukan untuk acara di tempat tinggal saya, Indonesia.

Setelah membaca brief, awalnya saya yakin sekali ini adalah 'makanan sehari-hari' rekan saya, Bramanto Setyaki. Akhirnya, saya mengirim tautan kontes tersebut padanya, namun saya sendiri juga sudah memiliki konsep yang solid untuk dieksekusi pada karya saya nantinya. Ternyata, karya milik Bram dieliminasi dan - secara mengejutkan - karya saya berhasil masuk ke babak final.

Pada menit-menit akhir babak final, saya memutuskan untuk meminta bantuan Bram untuk menginterpretasikan konsep saya dengan eksekusi manual (hand-drawing). Saya sangat yakin dengan kemampuan Bram, sebab dia sangat mahir dalam lettering dan hand-drawing (studio desain kami adalah penyedia jasa chalk-art pertama di kota kami).

Saya cukup puas dengan hasil karya Bram dalam menginterpretasikan konsep saya. Tak ayal, saya pun mendapat feedback yang sangat positif dari Contest Holder (CH), dan ketika daftar pemenang diumumkan, kami keluar sebagai pemenangnya.


99designs: Bagaimana perasaan Anda saat mencantumkan pola dan simbol khas Indonesia dalam karya Anda?

Fattah: Mari kita ambil desain ilustrasi saya untuk kontes 99designs Café sebagai contoh. Saya menggunakan siluet Gunungan, ikon dari Wayang Kulit dari kebudayaan etnis Jawa. Sebenarnya di dalam Gunungan itu sendiri, terdapat elemen-elemen mendetail yang lebih mencengangkan. Seandainya saya juga bisa mengangkat detail seperti pada Gunungan yang asli, mungkin hasilnya bisa lebih bagus.


99designs: Apa tujuan Anda memasukkan elemen tersebut?

Fattah: Kekayaan budaya Indonesia sudah tak diragukan lagi. Bayangkan saja, kami memiliki lebih dari 300 kelompok etnis dan masing-masing dari mereka memiliki karakter visual yang khas dan istimewa. Unsur etnis dari Indonesia, sejauh ini, belum banyak dikenal dalam dunia grafis. Mungkin yang paling dikenal adalah pola Batik, padahal di luar sana masih sangat banyak sekali elemen grafis tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu, contohnya : motif kain Ulos dari Batak yang cenderung geometris, motif dekoratif tatto Suku Dayak di Kalimantan, unsur pahatan Bali yang terpengaruh budaya Hindu, dan masih banyak lainnya. Mengangkat tema 'Tradisional Indonesia' dalam sebuah karya desain pasti akan melahirkan sentuhan yang unik dan eksotis.

Sayangnya, mengemas unsur tradisional dalam desain itu tidak gampang, karena terkadang tidak cocok untuk beberapa grafis itu sendiri. Mungkin, misi yang harus segera dimulai, baik oleh saya maupun desainer-desainer grafis Indonesia lainnya, adalah memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara melalui desain.

Bramanto: Generasi kita sekarang ini berada dalam pengaruh budaya asing yang sangat kuat. Memasukkan elemen khas Indonesia dalam desain adalah salah satu cara melestarikan dan menunjukkan kecintaan kita pada budaya tradisional sebagai warisan berharga bagi Indonesia.


Poster karya Bramanto Setyaki


99designs: Bramanto, seringkah Anda mendesain dengan menyisipkan elemen khas Indonesia?

Bramanto: Selain untuk proyek 99designs Café, ada proyek lain yang pernah saya selesaikan, yaitu desain poster untuk acara di sebuah universitas di Malang. Saya sangat tertantang untuk menaklukkan proyek ini karena tema yang diangkat adalah tradisional tetapi dengan gaya ngepop yang tetap asyik. Akhirnya, saya belajar untuk bereksplorasi dan menemukan variasi pola dasar dari tiap budaya tradisional Indonesia, menyusun dan mengombinasikannya dengan pola lainnya sembari memberinya sentuhan terkini agar lebih menarik bagi remaja.

Di luar proyek itu, saya juga pernah mendesain logo untuk restoran bernama Pangeran Muda yang memiliki spesialisasi di pengolahan menu dari ikan. Di sini, saya diharuskan untuk menggabungkan simbol atau pola dari budaya Jawa. Akhrinya, jadilah logo yang dibentuk dari huruf 'P' dan membentuk simbol ikan dalam style yang sangat Indonesia.


Logo Ikan Goreng 'Pangeran Muda' karya Bramanto Setyaki


99designs: Sejauh apa kecintaan Anda pada Indonesia mempengaruhi desain Anda?

Fattah: Dalam sejarahnya, seniman-seniman dari Indonesia sudah terkenal dalam kesabarannya dalam mengolah detail. Etos itulah yang saya coba terapkan dalam setiap desain saya, memperhatikan setiap detail untuk memperkuat keseluruhan desain.

Belakangan ini, saya terinspirasi oleh bagaimana orang-orang Indonesia di masa lampau mampu membangun candi yang sangat besar yang indah dan kaya akan detail. Saya terus berpikir, bagaimana sebuah tim bisa melahirkan sebuah karya dengan kompleksitas yang sangat tinggi? Bagaimana membangun sebuah sistem kerja? Bagaimana sistem ini bisa mempertahankan kualitas seni yang tinggi, meskipun dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda? Bagaimana menghasilkan karya yang akan terus dikenang orang lain? dan sebagainya. Saya rasa, masih banyak pertanyaan yang harus saya jawab bersama tim saya ke depan.


99designs: Apa yang ingin Anda capai bersama tim Anda? 

Fattah: Untuk beberapa waktu ke depan, kami akan lebih fokus untuk memantapkan posisi kami sebagai sebuah studio desain di kota kami, Malang. Alasannya sederhana, kami rasa, pengertian akan pentingnya desain grafis - terutama bagi pelaku bisnis - masih sangat kurang disini. Kami merasa terpanggil untuk melakukannya sekarang, mungkin akan kami awali dengan mengedukasi para pengusaha muda.

Selanjutnya, kami ingin membentuk tim yang difokuskas untuk mengikuti kontes di 99designs dan menjadikannya kontestan yang patut diperhitungkan di dunia desain.


99designs: Apa saran yang bisa Anda berikan untuk desainer yang berbakat dan sangat bersemangat di luar sana?

Fattah: Perlakukan Contest Holder (CH) sebagai seorang klien, pahami kebutuhannya, jalin komunikasi yang baik dengannya, dan jangan terlalu menganggap mereka sebagai bos. Begini logikanya: CH bisa memilih desain sesuka hati mereka, tetapi kita juga bisa memilih kontes sesuka kita. Nah, kalau CH memiliki hak untuk mengeliminasi desainer semaunya, mengapa kita juga tidak bisa selektif dalam memilih kontes?

Jangan menganggap kontes terlalu serius, karena begitulah cara crowdsourcing bekerja. Saya pribadi tidak 100% setuju dengan konsep crowdsourcing, tapi kalau kita bisa 'bersenang-senang' dengan membantu orang lain (seperti CH), mengapa kita tidak? Menikmati proses seperti ini juga termasuk jalan kita untuk lebih berkembang dan sukses, bukan?

Dan bagi kalian para desainer yang masih berusaha keras mengejar status Platinum, saya menyarankan untuk terus mencoba berkompetisi di 99designs. Begitu ada pengumuman akan diadakannya community contest di 99designs Designer Blog, jangan ragu untuk berpartisipasi. Mengapa? Karena di community contest inilah sebagian besar perhatian staff 99designs tertuju. Begitu desain kalian yang bagus dan orisinil itu masuk ke radar mereka, mereka tidak akan ragu untuk mengangkat status kalian menjadi Platinum. Have so much fun!


Simak versi Bahasa Inggris dari wawancara ini di sini.
Read More
Monday, June 16, 2014
Orkha Creative, Tamu Spesial di 99designs Café

Orkha Creative, Tamu Spesial di 99designs Café



Bergelar kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menjadi rumah bagi beragam lapisan masyarakat, termasuk para desainer berbakat.

Tak heran, rangkaian hajatan kedua dari 99designs bertajuk "99designs Café" rame disesaki para desainer yang juga partisipan aktif di pasar grafis online tersebut. Bertempat di di Folks Café, forum tersebut tak hanya menjadi magnet bagi desainer bereputasi tinggi, namun juga bagi desainer newbie yang ingin belajar dan berkembang. Acara ini lahir berkat kolaborasi yang apik dari 99designs dengan beberapa café yang sudah ditunjuk untuk menjadi tuan rumah di setiap kotanya.

Proyek non-profit ini berawal dari inisiatif 99designs untuk melemparkan kontes branding macam apa yang akan menjadi identitas "99designs Café" di Indonesia. Bak gayung bersambut, umpan balik yang disampaikan rekan-rekan desainer grafis lokal patut diacungi jempol. Alhasil, terkumpullah 188 desain dari 63 desainer yang memberikan representasi visual dari kopi, desainer, komunitas, dan tentu saja, Indonesia. Ternyata, memilih yang terbaik dari ratusan karya kreatif tersebut cukup memusingkan dewan juri. Namun, desain dari Fattah Setiawan yang disempurnakan oleh ilustrasi dari Bramanto Setyaki lah yang berhasil menyabet juara pertama. Desain yang dilahirkan oleh dua desainer dari Orkha Creative ini lahir karena terinspirasi oleh Gunungan (salah satu ikon di Pewayangan).


Simak wawancara 99designs.com dengan Fattah Setiawan dan Bramanto Setyaki disini.


Caroline Setiawan, Indonesian Community Liaison dari 99designs, mengaku sangat senang ketika bisa merasakan langsung animo rekan-rekan desainer yang meluap-luap. Bahkan, jika antusiasme mereka tetap tinggi, bukan tidak mungkin kalau program seperti ini nantinya akan dirutinkan setiap bulan di banyak kota di Indonesia.

Bramanto sedang mengilustrasikan desain dari Fattah lewat 'chalk art'
Ia menambahkan, 99designs siap menyediakan wadah kreatif bagi para desainer Indonesia, mengingat banyak talenta yang luar biasa bisa ditemukan di sini, "seperti Fattah, misalnya," tambah Caroline.

Tak sekedar 'kopi darat', acara ini juga menghadirkan seminar mengenai desain dan sesi tanya jawab perihal 99designs. Di tengah-tengah jalannya acara, Bramanto juga memberikan visualisasi desain yang dibanderol seharga AU$339 tersebut lewat media papan tulis dan kapur. Secara keseluruhan, acara ini terbilang sukses merekatkan hubungan 99designs dengan para desainernya, juga hubungan antar desainer lokal.

Surabaya adalah kota kedua yang dikunjungi 99designs setelah Jakarta. Rencananya, Bandung dan Jogjakarta akan menjadi destinasi selanjutnya.

Orkha Creative 99designs.com
(ki-ka) Caroline, Fattah, dan Bramanto
Read More
Friday, April 4, 2014
#100NuhatNgalam

#100NuhatNgalam



Tak pernah terbayangkan, tanah ini sudah dipijak banyak manusia dari beragam golongan dan kepentingan, mulai dari Kerajaan Singasari, Kerajaan Kanjuruhan, hingga koloni Hindia-Belanda, serdadu Jepang, dan sekarang, oleh keturunan Ibu Pertiwi sendiri.

Tetaplah disini dan menjadi saksi kami semua, para generasi muda, dalam berkarya!




Orkha Creative turut menyemarakkan 100 tahun Hari Jadi Kota Malang, Jawa Timur.
font by: design by:
Read More
Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger