10 Tips Utama Memulai Agensi Desain
Dengan kebutuhan desain yang mengganas saat ini, tak tergodakah Anda untuk berkecimpung di dalamnya?
Semakin hari, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya desain, termasuk di Indonesia. Di masa depan, sudah pasti kebutuhan akan desain akan semakin meningkat dan diprediksi akan terus melesat. Tak heran, agensi desain mulai menjamur di mana-mana.
Perlu Anda ketahui, agensi desain tidak memiliki kesamaan dengan agensi iklan, agensi digital, atau agensi-agensi lainnya (apalagi agensi model), namun mereka seringkali berafiliasi dalam proyek-proyek tertentu sesuai permintaan klien. Kemampuan utama dari agensi desain ada pada branding dan penyedia jasa desain untuk kepentingan digital maupun cetak. Beberapa agensi desain ada yang berkembang menjadi konsultan desain, dengan spesialisasi sebagai pengatur strategi pemasaran merek. Sebagai gambaran umum, Brian Pullen merumuskan empat faktor yang mendefinisikan sebuah agensi, yaitu jasa, karyawan, mode bisnis, dan nilai serta aturan dalam bekerja.
Jika Anda sudah berpikiran untuk mendirikan agensi desain, cermati dan pertimbangkan dahulu saran dari Vicki Young, pendiri Nalla Design dan juga salah satu yang ahli dan berpengalaman di bidang ini.
1. Nothing is impossible
Rasa takut seringkali menjadi penghambat seseorang dalam berkembang. Ketika Anda takut atau ragu-ragu untuk memulai sebuah langkah, tentu saja kesuksesan yang pernah Anda impi-impikan akan terbang melayang.
Untuk mengantisipasi rasa was-was yang muncul di benak Anda sekaligus meyakinkan langkah untuk mulai membangun agensi desain, kalkulasikan resiko dan keuntungan yang akan Anda dapatkan. Jadilah pelaku usaha yang lebih spontan dan cekatan dalam bekerja.
2. Get up, dress smart
Bisnis tak harus bertempat di kantor atau gedung tertentu. Itu persepsi kuno. Sekarang ini, bisnis sudah bisa dimulai dan dijalankan di dalam rumah.
Apabila Anda memilih untuk sementara atau memang sengaja mendirikan agensi di lingkungan rumah, sangat penting untuk memperhatikan situasi dan kondisi Anda dalam bekerja. Kualitas Anda dalam berkarya sedikit banyak akan dipengaruhi oleh bentuk situasi dan kondisi Anda. Memiliki rutinitas yang mampu menunjang produktivitas dan patuh menjalaninya akan membantu Anda meraih kesuksesan ketika bekerja dari dalam rumah.
Mengutip kata-kata dari Vicki, "if you work in your pyjamas you will do pyjama quality work".
3. Money or Passion?
Setiap entrepreneur memiliki motif yang berbeda-beda ketika menjalankan bisnisnya. Secara kasat, mereka bisa dikelompokkan dalam dua kutub besar, yaitu yang bekerja karena uang dan yang bekerja menjalani renjananya.
Ini adalah titik penting yang harus Anda pahami sebelum memulai agensi desain impian Anda. Bulatkan keputusan Anda untuk bekerja sesuai passion, tetapi tetap pastikan masih ada pundi uang yang bisa Anda tuai.
Mengingat Anda akan menjalankan bisnis tersebut dalam beberapa waktu - atau mungkin bertahun-tahun - secara berulang dan berkesinambungan, memiliki hasrat dan menjaganya tetap berapi-api harus Anda miliki saat berbisnis?
4. Menjauh dari Orang-Orang 'Negatif'
Di dunia ini, masih banyak orang yang terlalu mengurung diri, sehingga mengacuhkan tantangan yang - padahal - dapat membuat mereka lebih berkembang. Orang-orang seperti itu kadang membawa atmosfer negatif dan cenderung membunuh hasrat Anda dalam bekerja. Menjauhlah dari mereka dan menjadilah lebih sukses tanpa mereka.
Hal yang sama juga berlaku ketika Anda menyeleksi anggota baru untuk tim kreatif Anda. Untuk mengantisipasi orang 'negatif' menyusup di lingkungan Anda, pertimbangkan kepribadian mereka dan mintalah pendapat dari rekan kerja Anda lainnya sebelum memutuskan untuk menambah karyawan baru.
5. Hati-Hati dalam Menggaji
Setelah menjauhkan bisnis Anda dari orang-orang negatif, sekarang jagalah cash flow Anda agar tidak negatif.
Gaji adalah isu sensitif dalam bisnis. Sebelum menggaji karyawan, Anda harus tahu betul bagaimana kondisi keuangan bisnis Anda. Jangan sampai memperburuk aliran dana bisnis Anda akibat terlalu rajin menggelontorkan dana untuk mengupah seseorang.
Mengatasinya cukup mudah, lakukan negosiasi dan berdialoglah dengan calon karyawan dan karyawan Anda.
6. Cari Mentor
Dalam sebuah bisnis, mencari seseorang sebagai panutan adalah langkah positif yang bisa Anda tiru karena mentor atau guru dalam berbisnis itu dapat memberikan keuntungan bagi bisnis Anda sendiri, seperti penyambung lidah promosi dan penyedia tempat untuk berkonsultasi ketika sebuah keputusan penting harus diambil.
Menemukan mentor saat ini tidak terlalu sulit, mengingat sudah banyak orang-orang yang sukses atau sudah dalam menjalani dunia bisnis. Gandeng dan belajarlah dari ilmu dan pengalaman mereka.
7. Work on your business, not in it
Jika Anda seorang desainer grafis, maka sangat lumrah jika Anda menguasai kemampuan desainer grafis pada umumnya.
Beda ceritanya jika Anda adalah pemilik agensi desain.
Anda boleh kalah ahli dibanding karyawan Anda, tetapi Anda harus memahami seluk beluk dunia yang Anda geluti saat ini. Selami bagaimana bisnis Anda bergerak, sistem yang Anda jalani, dan proyeksi masa depan agar Anda menyatu dengan bisnis Anda.
Jangan lupa untuk terus belajar dari siapapun di sekitar lingkup bisnis Anda. "Being good at what you do isn't enough if you want to grow your business," Vicki menyarankan.
8. Pandai Berpromosi
Promosi dari mulut ke mulut masih dipercaya sebagai jalan pintas bagi suksesnya sebuah bisnis. Maka dari itu, berikan pengalaman dan pelayanan terbaik pada tiap klien Anda.
Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini, di mana menyebar informasi semudah menggerakkan jempol. Sebuah testimonial, entah itu positif maupun negatif, yang diunggah seorang klien di media sosial setidaknya akan mempengaruhi brand awareness bisnis Anda pada lingkungan sekitarnya. Memang begitu dahsyatnya metode promosi seperti ini, sampai-sampai muncul anggapan bahwa memuaskan seorang klien sama saja dengan berpromosi ke orang-orang di lingkup lingkar sosialnya.
9. Sanggup Bekerja 'Tanpa Henti'
Saat bisnis Anda baru berjalan nanti, Anda memiliki kewajiban dan kewenangan yang besar untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan bisnis Anda. Dan itu cukup membuat Anda kewalahan dan membutuhkan tenaga bantuan.
Saat Anda mulai menggandeng beberapa orang untuk bekerja bersama Anda, tentu tugas Anda akan berkurang, namun, bukan berarti tugas Anda sudah tuntas.
Ketangguhan pelaku usaha sebenarnya dibutuhkan oleh setiap usaha yang sukses. Oleh sebab itu, persiapkan diri Anda sematang mungkin sebagai pelaku bisnis agar bisnis Anda tak mogok di tengah jalan.
10. "There's no such thing as failure, only feedback"
Sebagai entrepreneur, Anda harus memegang teguh pepatah 'pengalaman adalah guru yang terbaik.'
Setiap Anda mendapat penolakan atau kegagalan, itulah saat yang tepat untuk menganalisa dan belajar darinya. Dengan menjalankan anjuran tersebut ditambah dengan kemauan Anda untuk belajar dan terus berkembang, trek Anda menuju kesuksesan dipastikan akan terus lurus.
Image credit: davidelovatti.com
0 comments:
Post a Comment