a

Thursday, October 9, 2014

9 Alasan Mengapa Desainer Grafis Layak Dibenci





Entah mengapa, hidup sebagai desainer di masyarakat ternyata tak semudah yang Anda kira.

Ternyata, selain desainer grafis tidak layak untuk dipacari, ada banyak alasan untuk membenci desainer grafis. Sebenarnya, penyebab stigma negatif yang disematkan pada desainer grafis ialah mereka suka melakukan hal yang menjengkelkan bagi orang normal, padahal tindakan tersebut sangat lumrah bagi orang yang paham esensi dan estetikan dari sebuah desain.

Sesuai dengan keterangan Javie Palalay dari Spyralitics, pembuat infografis ini, pada CreativeBloq.com, disadari atau tidak, pekerjaan sebagai desainer telah merubah pola pikir dan sikap desainer grafis terhadap apapun di dunia ini. Beberapa mungkin bagus, namun tak sedikit juga orang lain yang membenci perubahan tersebut.

Bagi Anda yang penasaran dan ingin segera mencocokkan dengan kepribadian Anda sendiri, silakan simak potongan dari infografis berikut:



Pernahkah Anda tergoda untuk membeli barang yang dikemas dengan sangat menarik, meskipun Anda tidak membutuhkannya? Desainer bisa menjadi seseorang yang sangat boros gara-gara hal ini. Saat sudah merasa dimanjakan secara visual, desainer bisa lupa diri dan mengesampingkan sisi fungsional dari sebuah barang.



Tidak semua makan malam romantis menyenangkan, terutama saat Anda bersantap di sebuah restoran yang memiliki desain buku menu yang tidak sedap dipandang. Rasa-rasanya, seorang desainer grafis sejati pasti ingin segera mendesain ulang menu tersebut sebelum menikmati santapan lezat di hadapannya.



Sudah menjadi kebiasaan, saat desainer dimanjakan secara visual, mereka pun bisa lupa diri. Dan font adalah salah satu kumpulan koleksi wajib desainer grafis. Kefanatikan desainer grafis terhadap font sejauh ini belum terlalu parah, kok. Buktinya, belum berdiri ormas Front Pembela Helvetica.



Meskipun tidak semua mempraktekkannya, kecenderungan seorang desainer grafis untuk menyukai musik indie lebih besar karena kreativitas yang mereka tunjukkan lebih berwarna daripada musik produksi label mayor.



Selera desain yang tinggi juga ditunjukkan para desainer grafis lewat akun media sosialnya. Seringkali, akun Instagram desainer grafis penuh dengan unggahan karya-karyanya. Tak heran apabila Anda merasa minder saat berkunjung ke laman mereka, apalagi jika Anda lebih suka mengunggah foto selfie yang kurang artistik.



Menyampaikan kritikan pedas masalah visual memang sudah menjadi kebiasaan wajib para desainer grafis. Mereka akan mengamati dengan seksama setiap media iklan yang mereka lihat. Kalau bagus, tentu mereka tak segan mengapresiasi, namun jangan kaget melihat sikap desainer grafis yang berubah 180 derajat apabila media iklan Anda tidak menarik secara visual.



Website adalah salah satu tolok ukur, apakah sebuah organisasi, merek dagang, atau seseorang sudah melek dan memposisikan desain pada tempat yang semestinya. Lagi-lagi, kebanyakan desainer grafis menilai sesuatu pertama kali dari visualisasinya, maka, desainlah website Anda seindah dan sefungsional mungkin.



Saat menyoal prinsip dan kualitas desain yang sederhana seperti ini, sebenarnya orang yang bukan desainer grafis pun akan marah.



Pepatah don't judge a book by its cover rasa-rasanya tidak mewakili desainer grafis sepenuhnya. Namun apabila Anda seorang penulis, Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan cara meminta desainer grafis untuk mendesain sampul buku Anda.
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger