Seberapa kuatkah logomu?
Sebagaimana seorang penari bertanya pada dirinya sendiri,
“Aku ingin tahu apa pendapat Michael Jackson jika melihat aku menari?” atau
seorang petinju bertanya pada dirinya sendiri, “Aku ingin tahu bagaimana
pendapat Muhammad Ali ketika melihatku bertanding?” , seorang desainer akan
bertanya, “Apa yang dipikirkan Paul Rand ketika melihat logoku?”. Setelah selesai membaca ini, kita
akan akan tahu dengan pasti apakah seorang Paul Rand akan puas dengan hasil
logo kita.
Sang
Legenda
Paul Rand adalah
seorang desainer grafis dan art director,
terkenal akan karyanya untuk desain korporat seperti logo IBM, UPS, Enron,
Morningstar Inc, Westinghouse, ABC, dan NeXT nya Steve Jobs. Faktanya, ketika Steve Jobs mempekerjakan Paul Rand untuk mendesain
logo NeXT Computers, dia membayar $100.000. Menanggapi rasa tidak suka Jobs,
Rand berkata bahwa dia hanya akan memberi 1 opsi.
Steve memintanya untuk menambah beberapa opsi lagi, dan dia
berkata, “Tidak, saya akan menyelesaikan masalah anda dan anda akan membayar
saya. Anda tidak harus menggunakan dari saya. Jika anda ingin banyak opsi,
carilah orang lain.”
Rand memberi Jobs brosur setebal 100 halaman berisi detail
brand, termasuk sudut yang tepat untuk logo tersebut (28°) dan sebuah nama baru untuk perusahaan itu, NeXT. Kriteria mendasar dari tes logo didasarkan pada kata-kata
Paul Rand yang mengubah dunia desain logo.
Prinsip utama dari sebuah logo adalah untuk identifikasi,
dan kesederhanaan adalah tujuannya. Efektifitasnya bergantung pada ciri yang
membuatnya khusus, kemampuannya untuk menjadi “terlihat”, kemampuannya
beradaptasi, karakteristiknya yang membuatnya gampang diingat, universalitas,
dan karakteristiknya yang timeless.
7 Langkah Tes Logo Paul Rand menggunakan
pertanyaan-pertanyaan seperti be.rikut untuk menilai sebuah logo
1.
Apakah logo ini memiliki ciri
khusus?
2.
Apakah logo ini “terlihat”?
3.
Apakah logo ini mudah beradaptasi?
4.
Apakah logo ini mudah diingat?
5.
Apakah logo ini universal?
6.
Apakah logo ini timeless?
7. Lalu, jika anda sudah bilang ya
untuk hal-hal di atas, tanyakan pertanyaan akhir ini: “apakah logo ini
sederhana?”. Dari setiap step kecuali yang terakhir, berilah nilai dalam
rentang 1 sampai 10. Untuk step terakhir mengenai kesederhanaan, berilah nilai
dalam rentang 1 sampai 15. Secara matematika, ini bermaksud memberikan nilai
lebih untuk hal yang paling penting dalam sebuah logo. Skor 75 diangggap
sempurna dan skor dibawah 60 dianggap layak untuk dibuang.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah cara penilaian ini
berhasil adalah dengan menggunakan contoh. Mari kita menggunakan logo lawas
dari Bing, sebuah mesin pencari di
Internet besutan Microsoft.
Logo Bing di atas tidak lagi dipakai
dan dikembangkan pada bulan September 2013 karena alasan-alasan yang jelas.
Mari kita masukkan ketujuh langkah tadi dan menggunakannya pada logo ini untuk
mengetahui alasannya.
1. Apakah
logo ini memiliki ciri khusus?
Ciri khusus membuat sebuah desain unik dan berbeda dari yang
lain. Ciri ini membuat sebuah desain mencolok dan tidak membuat bingung dari
yang lain. Dalam contoh kami, logo Bing menggunakan warna biru yang sering
dipakai orang – 80 persen logo berwarna biru. Tipografinya menjelaskan
keterbukaan dan ruang – bagus digunakan untuk sebuah mesin pencari, namun
terkesan datar, dan jika mereka ingin terlihat sebagai competitor Google,
mereka tidak berhasil.
Karena tidak ada gambar yang mendukung kalimatnya, banyak
tekanan dibutuhkan untuk memberikan arti pada kalimat tersebut. Tetapi tidak
ada yang unik di letteringnya. Ya, hurufnya lebar dan banyak menggunakan warna
putih, tetapi hurufnya terlihat seperti di tekan ke bawah
Lengkungan dari huruf “g” seperti tiba-tiba terpotong, yang
terasa dingin dan tidak sempurna.
Jika kuping dari huruf “g” (coretan kecil di kanan atas)
terlihat lebih tipis, itu akan terlihat seperti kepala lelaki botak dengan
rambut yang mencuat ke atas, yang mengingatkan kita pada usia tua (contoh:
Microsoft?)
2. Apakah
logo ini “terlihat”?
Karena membutuhkan ruang yang banyak, visibilitasnya tinggi.
Kebanyakan desainer mulai membuat logo dalam warna hitam dan putih untuk warna
yang optimal. Tetapi titik berwarna kuning tua menjadi “hilang” ketika logo ini
dibuat dalam versi hitam putih kehilangan sentuhan personal dari huruf “I”.
Selalu pastikan logomu terlihat bagus walaupun dalam versi hitam putihnya.
3. Apakah
logo ini mudah beradaptasi?
Maksudnya mudah beradaptasi adalah bahwa logo ini dapat diaplikasikan
di berbagai tempat entah di t-shirt, di dalam cangkir, online, di truk, atau di
penanda jalan, Dalam contoh kita, logo Bing mempunyai ruang berwarna putih
yang cukup terlihat bila diletakkan dimanapun. Yang menjadi masalah adalah logo
ini akan sulit terlihat menyatu ketika dimasukkan dalam sebuah kotak atau
bidang yang membutuhkan logo ini harus terlihat ramping
Text dari logo ini berbentuk horizontal
dan tidak cocok diletakkan dalam sebuah kotak, seperti icon aplikasi mobile.
Mungkin jika yang dipakai hanyalah huruf “b” nya, hal ini bisa saja, tapi hal
ini akan mengurangi nilai kekhasannya karena huruf “b’ nya sangatlah biasa.
4. Apakah
logo ini mudah diingat?
Tujuan dari pembuatan sebuah logo
adalah agar mudah diingat – sehingga ketika ada orang - orang memerlukan kebutuhan
bisnis tertentu, logo kita lah yang diingat. Kita dapat mengujinya lewat
asosiasi kata. Kegiatan ini adalah sebuah latihan untuk mengetahui kata pertama
apa yang kita pikirkan ketika kita melihat atau mendengar sesuatu. Kata-kata
yang berhubungan dengan logo dibawah:
Ini yang saya dapatkan: bir, keripik, dan mobil. Apakah logo
yang digunakan menggunakan kata-kata “bir”, “keripik”, dan “mobil”? Tidak,
Mereka tidak perlu menggunakannya, karena logo-logo ini telah dikenal dengan
baik. Dalam contoh ini, saya tidak mendapatkan citra “mesin
pencari” ketika melihat logo Bing. Logo Bing yang “datar” membuatnya susah
untuk diingat.
5. Apakah
logo ini universal?
Logo yang dianggap universal membawa pesan yang konsisten ke
berbagai jenis orang. Hal ini adalah hal
yang paling sukar dalam membuat sebuah logo karena setiap orang itu berbeda.
Bagaimana brand-brand global dapat melakukannya? Google menggunakan warna
Apple menggunakan buah yang standar,
ada di selurh dunia, dan dengan warna yang netral.
Logo Apple tidak butuh kata-kata
untuk diidentifikasi, membuat kesan universalitasnya semakin terlihat. Sebagai sebuah mesin pencari, logo Bing perlu menunjukkan
kekuatan dan kompleksitas tapi tidak meninggalkan nilai keterjangkauannya
(setiap orang perlu merasa nyaman untuk menggunakan mesin pencari). Sayangnya,
desain logo ini tidak mengkomunikasikan apapun mengenai kekuatan dan kedalaman
pengetahuan.
6. Apakah
logo ini timeless?
Prinsip-prinsip terbesar untuk diingat untuk membuat logo
yang timeless adalah untuk tidak
menggunakan warna yang sedang menjadi tren, font yang mencolok, atau syle yang
keren. Tren selalu berubah. Carilah kekuatan dari desainmu dan hindari segala
pernak-pernik yang berlebihan. Minimalisme adalah cara untuk menunjukkan kelebihan
dengan elegan. Logo Bing yang menggunakan font Antiqua memang tidak
terlihat mencolok, namun terlalu terasa bulat.
7. Pertanyaan
terpenting: Apakah logo ini sederhana?
Paul Rand berkata bahwa sebuah logo harus mencerminkan
kesederhanaan. “Sebuah logo tidak
akan bertahan jika tidak didesain dengan sederhana.” Langkah-langkah pertama dari tes logo Paul Rand bermaksud
menambah nilai keunikan, tahan lama, dan lain-lain. Namun langkah terakhir ini
adalah yang terpenting.
Berikut adalah dua cara praktis
untuk memastikan logo kita sudah didesain dengan sederhana:
- Cobalah untuk mengecilkan ukuran logo dan kemudian
membesarkannya kembali. Desain dari sebuah logo yang kuat akan tetap
terlihat bagus dalam ukuran apapun.
- Gambarlah logo tersebut dengan pensil dalam waktu
sepuluh detik. Jika kamu dapat melakukan ini dengan mudah, maka logo itu
dapat dikatakan sederhana.
Karena kesederhanaan adalah yang terpenting, hal ini
diberikan skala 1 hingga 15. Sebagus apapun sebuah logo, jika tidak sederhana,
maka logo tersebut akan kehilangan maknanya. Contoh logo yang baik diwakili
oleh logo Nike ini:
Perusahan senilai $15 milyar itu
dikenal dengan simbol “centang” yang melambangkan kemenangan, sepatu olahraga,
dan dewi Yunani. Logo Bing memang simpel, namun tidak
mengandung nilai apa-apa. Sehingga kita harus memperhatikan juga bahwa kita
juga tidak boleh membuat logo yang terlalu sederhana sehingga terlihat tidak
digarap dengan matang daan malah berkesan membosankan.
Analisa kisah dibalik brand tersebut dan mulailah bekerja
dari situ. Siapakah pemeran utamanya? Apa kekuatannya? Apakah konflik yang
mereka atasi? Bagaimana happy ending dari konflik tersebut? Coba masukkan
konsep-konsep ini dalam sebuah gambar dan mulai memilah-milah sampai kamu
menemukan elemen-elemen intinya.
Total
Dari logo Bing tadi, kami
mendapatkan skor:
- Ciri khusus 3
- Terlihat 6
- Mudah beradaptasi 5
- Mudah diingat 2
- Universal 4
- Timeless 6
- Sederhana (out of 15) 10
Total: 36
Nilai 36 menjelaskan bahwa tidak ada
masalah bagi Microsoft ketika meluncurkan logo ini, namun akhirnya logo ini
tidak bertahan lama.
Logo
Bing yang baru
Bulan September 2013, Microsoft memperkenalkan logo Bing
yang baru dengan peningkatan yang dramatis.
Poin-poin yang menjelaskan bahwa
logo ini telah mengalami peningkatan yang berarti:
- Lengkungan di huruf “g” menunjukkan simbol senyuman (sesuatu yang melawati batas-batas budaya)
- Huruf yang ditebalkan memberikan kesan rilek
- Pemberian ekspresi-ekspresi seperti di ujung atas huruf “b”
Seperti kebanyakan logo, logo baru Bing pun tidak sempurna.
Memang, tidak ada desain yang sempurna, namun itu bukan berarti kita berhenti
berusaha yang terbaik untuk desain logo kita. Tes Logo Paul Rand dapat digunakan pada setiap logo. Anda
telah melihat tes ini diaplikasikan pada logo Bing; sekarang adalah giliran
anda untuk mencoba dan menilai logo anda sendiri. Apakah logo anda terbilang
kuat?
0 comments:
Post a Comment