Jeritan Seniman untuk Tragedi Charlie Hebdo
Dunia mendadak gempar; Charlie Hebdo, media yang memang cukup vokal menyuarakan nada satir, menjadi target penyerangan kelompok yang diduga teroris. Banyak pihak, seperti para seniman berikut, menganggap ini adalah pertanda matinya kebebasan berkarya.
Tragedi penembakan yang terjadi di Paris, Perancis, itu mengundang empati banyak pihak. Para seniman juga merasakan yang sama. Mereka, yang merasa kejadian memilukan ini adalah ancaman untuk berekspresi, tak tinggal diam. Akhirnya, mereka pun membuat kaya-karya sederhana yang sarat makna dan kritik tentang kejadian ini.
Creativebloq.com (11/1/15) telah mengomposisi beberapa aksi protes mereka yang sempat menggemparkan dunia maya itu:
Tragedi kemanusiaan yang menelan korban jiwa sebanyak orang ini jelas menjadi fokus media besar, seperti The Independent. Respon koran yang berbasis Inggris di ini menyertakan ilustrasi sarat emosi dari Dave Brown pada sampul depan mereka.
Ruben Oppenheimer sudah terkenal sebagai kartunis di bidang politik. Karya seniman asal Belanda ini terbilang cukup unik dan berani. Ia menggabungkan peristiwa yang terjadi 7 Januari ini dengan penyerangan terhadap gedung WTC pada 11 September 2002.
Seniman lain, David Pope, turut menyatakan bela sungkawanya pada keluarga dan orang-orang terdekat yang menjadi korban tragedi Charlie Hebdo. Kartun yang berbau dark humor ini terlihat sangat reaktif terhadap kejadian yang menelan korban jiwa sebanyak 12 orang tersebut.
Selanjutnya, muncul juga "suara" dari kartunis asal India. Karya milik Satish Acharya ini sudah di-retweet sebanyak lebih dari 3,5 juta kali di Twitter.
wah baru ngerti ilmu tentang seni sekarang mas. makasih visit my web http://goo.gl/cu4zt8
ReplyDelete