a

Wednesday, September 24, 2014

Agar Tidak Dicurangi Klien



Agar Tidak Dicurangi Klien


Jangan keburu salah paham dulu. Pada dasarnya, tidak semua klien itu jahat atau ingin berbuat curang, tapi Anda harus tetap hati-hati dan jaga diri.

Meskipun awalnya tidak ada intensi untuk mempecundangi desainer, rasanya lumrah sekali saat klien terperangkap dalam keadaan yang tidak menguntungkan mereka, sehingga harus mengorbankan mitra kerjanya, seperti desainer, dengan cara yang curang dan tidak patut dalam etika berbisnis.

Sayangnya, karena desainer tidak mungkin hidup tanpa klien (dan begitu juga seharusnya mereka!), Anda harus benar-benar berhati-hati agar tidak sampai terjebak di situasi merugikan seperti itu. Beberapa tips yang sudah ditulis oleh graphicdesignblender.com berikut wajib Anda baca agar tidak dicurangi oleh klien di kemudian hari:


1. Jangan Bekerja pada Teman dan Keluarga

Secara umum, apapun pekerjaan Anda, lebih baik jangan bermitra dengan orang-orang terdekat Anda. Tanpa bermaksud untuk merusak hubungan silaturahmi, hal ini perlu Anda lakukan demi kelangsungan karir Anda.

Pertama-tama, nominal Rupiah proyek yang datang dari orang terdekat Anda seringkali bukan yang terbesar di sepanjang karir Anda. Bahkan tak jarang, durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut lebih lama dan tingkat kesulitannya di atas rata-rata.

Anda juga tidak bisa mengesampingkan kemungkinan gagalnya proyek tersebut atau potensi tidak puasnya klien yang bisa saja masih sedarah dengan Anda. Bisa-bisa hubungan Anda malah lebih buruk daripada ketika Anda menolak proyek tersebut di awal.

Untuk menolak tawaran proyek dari orang-orang terdekat Anda, mau tidak mau Anda harus sedikit beralasan, seperti jadwal yang terlalu padat. Cara ini dibilang cukup ampuh untuk menolak dengan halus. Namun sebaiknya Anda tidak hanya menolak, tetapi juga perlu merekomendasikan orang atau pihak lain yang sekiranya bisa membantu mereka, sehingga mereka bisa tetap bersyukur pernah mengenal Anda.


2. Jangan Mengirim Hasil Final Sebelum Dibayar

Mengambil uang muka minimal 50 persen dari total pembayaran adalah cara yang paling aman dan bisa dimaklumi oleh klien. Sekiranya klien tiba-tiba hilang ditelan Bumi, setidaknya Anda tidak rugi-rugi amat.

Kalau hal tersebut sudah dilakukan, sekarang, kapan waktu yang tepat untuk menagih sisa pembayaran?

Yang paling aman memang melakukannya sebelum serah terima karya Anda terjadi. Di samping itu, ada beberapa cara menagih klien, seperti di awal, tengah, dan akhir proyek. Anda dan klien tinggal mendiskusikannya saja mana yang terbaik untuk pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.


3. Membela Diri Dengan Menaikkan Gaji

Menolak klien secara langsung bukan hal yang mudah, apalagi jika Anda sudah mencium gelagat yang aneh dari mereka. Nah, sekiranya Anda tetap ingin menolak proyek yang mereka tawarkan, Anda tinggal menaikkan tarif jasa Anda sebanyak dua atau tiga kali lipat.

Trik yang seringkali berhasil ini sebenarnya memainkan sisi psikologis dari klien saja. Saat klien Anda merasa harga yang Anda ajukan terlalu tinggi, biasanya mereka akan mundur teratur tanpa perlu menawar panjang lebar. Di sisi lain, semisal klien tersebut menyetujui harga yang Anda tawarkan, Anda tinggal meminta sekitar separuh dari nominal proyek dibayarkan terlebih dahulu. Jadi, ketika Anda dicurangi dan klien kabur begitu saja, Anda bisa menggenggam nominal yang setara dengan nominal proyek Anda biasanya.


4. Edukasi Klien Anda

Dalam sebuah proyek, ada kalanya Anda harus menyelesaikan masalah yang sebenarnya tidak diminta oleh klien Anda, namun hal tersebut harus diselesaikan guna lancarnya gol dari proyek yang Anda tangani itu. Inisiatif yang Anda lakukan untuk segera menyelesaikannya mungkin saja adalah cara yang terbaik, tetapi yang jadi masalah adalah saat klien enggan membayar Anda untuk hal yang tidak mereka minta tersebut.

Sayangnya, situasi seperti itu kadang tidak bisa diprediksi. Karena tidak ingin ada pihak yang dirugikan di situasi seperti ini, ada baiknya Anda memberikan perkembangan perbaru dari tiap tahap yang sudah Anda lewati selama proses bekerja. Berikan juga edukasi untuk klien Anda sehingga solusi yang Anda tawarkan didukung penuh, baik secara moral maupun materil.

Pada akhirnya, saat klien Anda mengerti apa masalah eksternal yang sudah Anda selesaikan dalam proyek tersebut, mereka pasti bersyukur sudah Anda bantu.


5. Berikan Garansi dan Bonus yang Jelas

Terkadang, tidak cuma desainer yang takut dicurangi, klien juga sering merasakan hal yang sama. Mereka ada kalanya juga berpikir desainer yang mereka pekerjakan akan membawa uang mereka sekaligus konsep yang sudah mereka matangkan.

Untuk mengatasi keraguan ini, Anda bisa menawarkan garansi dan pelayanan tambahan gratis pasca proyek usai. Misalnya, Anda bisa melakukan pemeliharaan terhadap website yang Anda desain selama 6 atau 12 bulan. Ajukan juga kontrak yang di mana semua hak dan kewajiban bagi Anda dan klien tertera dengan jelas.


Memodifikasi pepatah yang sudah ramah di telinga Anda sedikit, maka ada baiknya jika Anda menghindari hal-hal yang merugikan tersebut daripada harus memperbaikinya. Semoga saja hal ini dapat membantu hubungan kerja Anda dan klien menjadi semakin efektif dan solid.


Image credit: hernandezfirm.com
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger