5 CEO yang Pergi dari Perusahaannya Sendiri
Mereka yang membangun, tetapi mereka yang harus pergi. Mengapa?
Pepatah 'semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya' dirasa benar adanya. Para pendiri beberapa perusahaan tersukses di dunia ini sudah susah payah membangun bisnisnya dari nol, namun pada akhirnya, mereka sendiri yang tumbang ketika perusahaannya sudah meraih kedigdayaan. Banyak alasan yang melatarbelakangi kepergian mereka, salah satunya adalah ketidakcocokan dengan investor.
Mungkin mereka masih cinta pada bisnis yang mereka dirikan dengan peluh dan darah tersebut, tetapi di sisi lain, mereka percaya jika cinta tak harus memiliki.
Berikut daftar CEO yang pernah meninggalkan perusahaannya sendiri seperti yang pernah dibahas oleh Mashable:
1. Steve Jobs - Apple
Sebelum mengangkat John Sculley sebagai CEO Apple Inc. di tahun 1983 dan membujuknya meninggalkan pos presiden PepsiCo, Steve Jobs tidak pernah membayangkan jika Sculley akan memecatnya. Sayangnya, kondisi keuangan Apple memburuk dua tahun kemudian dan PHK massal harus dilakukan; Steve Jobs, termasuk dalam rombongan pengangguran baru tersebut.
Selepas dari Apple, Jobs tak putus asa dan terus berkarya. Ia mendirikan Pixar Animation Studios dan NeXT Computer Inc.
Ketika NeXT diakuisisi oleh Apple pada 1996, Jobs kembali mengurus perusahaan yang dulu ia bangun dan menjadi CEO Apple di tahun berikutnya hingga kesehatannya memburuk pada Agustus 2011. Dua bulan kemudian, Steve Jobs meninggal dunia.
Di era Steve Jobs, Apple Inc. meraih kejayaan yang luar biasa, diantaranya sukses dalam menjual iPod dan iPhone.
2. Jack Dorsey - Twitter
Bersama Ev Williams, Biz Stone dan Noah Glass, Jack Dorsey mendirikan Twitter Inc. pada tahun 2006 dan menjadi CEO sampai tahun 2008. Kemudian, ketika posisinya digantikan oleh Williams, Dorsey menjadi ketua dewan. Keputusan ini diambil karena Dorsey ingin lebih fokus untuk meningkatkan kualitas dari Twitter itu sendiri daripada profit perusahaan jejaring sosial bersimbol burung itu.
Di tahun 2011, ia kembali aktif di Twitter sebagai Executive Chairman saat kedudukan Williams sebagai CEO digantikan oleh Dick Costolo. Saat ini, kontribusi Dorsey untuk Twitter lebih sedikit dikarenakan ia juga harus mengurus bisnis lain yang sedang ia bangun, yaitu Square, Inc.
3. George Zimmer - Men's Wearhouse
Sebagai pendiri dan CEO Men's Wearhouse, bisnis yang fokus mengurusi mode pria dengan lebih dari 1.200 toko di Amerika dan Kanada, George Zimmer terhitung sukses menjalankan tugasnya. Sayangnya, tahun 2011 adalah tahun terakhirnya menjabat sebagai CEO di usaha yang sudah ia rintis sejak 1973 tersebut. Setelah Zimmer lengser, ia 'hanya' menduduki posisi sebagai Executive Chairman, sampai akhirnya di tahun 2013, ia diberhentikan secara paksa dan tanpa alasan yang jelas.
Men's Warehouse sejatinya banyak berhutang jasa pada Zimmer atas seluruh bulir keringat yang ia dedikasikan untuk perusahaan yang toko pertamanya terletak di Texas, Amerika, itu. Zimmer pula lah yang turut andil mempopulerkan slogan "You're going to like the way you look. I guarantee it." yang fenomenal tersebut.
4. Daniel Zappin — Maker Studios
Danny Zappin dikenal sebagai salah satu co-founder dari Maker Studios, perusahaan yang tergabung dalam lingkup multi-channel network dan bekerja untuk Youtube. Namun, kursi empuk Zappin sebagai CEO harus rela digeser pada Mei 2013. Adalah Ynon Kreiz yang mengambil alih kuasa Zappin.
Keputusan ini tak lantas diterima mentah-mentah oleh Zappin. Ia kemudian menempuh jalur hukum dan menggugat YouTube multichannel network provider setelah merasa kontrak dan haknya dilanggar oleh Kreiz.
5. Jerry Yang - Yahoo!
Yahoo! Inc., portal website dunia yang berbasis di California, didirikan pada tahun 1994 oleh Jerry Yang dan David Filo. Saat Yang mulai menduduki kursi CEO pada Juni 2007, kontroversi sering ia buat, termasuk menolak tawaran fantastis dari Microsoft yang ingin mengakuisisi Yahoo! Inc. Selama masa pemerintahannya, banyak shareholder yang vokal dalam mengkritik Yang, termasuk Carl Icahn.
Pada Januari 2009, akhirnya ia digantikan oleh Carol Bartz. Posisi Yang beralih sebagai direksi Yahoo! Inc., hingga tiga tahun kemudian ia memilih untuk benar-benar hengkang dari perusahaan pesaing terberat Google tersebut dan beralih menjadi investor.
Itulah sedikit kisah dari lima CEO dari perusahaan terkemuka yang terpaksa meninggalkan perusahaannya. Semoga Anda bisa belajar dari pengalaman mereka.
0 comments:
Post a Comment