Supaya Digdaya di Kontes Desain
Apa sebenarnya kriteria utama untuk memenangkan kontes desain?
Sering sekali kontestan kompetisi desain menanyakan hal tersebut - terutama ketika desainnya tidak terpilih sebagai yang terbaik. Bagi Anda yang juga memiliki pertanyaan yang sama, Anda patut bersyukur karena sebentar lagi pertanyaan Anda akan terjawab. Steve Price, founder sekaligus creative director dari sebuah studio desain yang berbasis di London, Plan-B Studio, siap memberikan jawaban yang Anda butuhkan.
Menurut pengakuan Price, penilaian utama ketika dia mencari pemenang dari ratusan entri dalam sebuah kompetisi desain terletak pada implementasi ide yang brilian.
"A great idea, simply told," ujarnya dengan yakin.
Dengan pengalamannya sebagai juri di beberapa sayembara desain terkemuka, seperti Lovie Awards dan D&AD Student Awards 2012, Price merumuskan beberapa cara agar Anda bisa melahirkan desain dari ide yang jenius sehingga dapat menjadi entri yang patut diperhitungkan menjadi pemenang:
1. Pilih Kontes yang 'Tepat'
Keinginan untuk mengikuti banyak kontes dan memenangkan semuanya ternyata, menurut pandangan Price, tidak baik. Lebih baik, Anda mengikuti kontes yang 'tepat'.
'Tepat' dalam hal ini lebih condong pada kemampuan Anda untuk menimbang apakah kompetisi yang akan Anda ikuti dapat meningkatkan kompetensi Anda sebagai desainer. "Playing it safe will never impress anyone," Price bersikukuh.
Menjadi kreatif, tutur Price, bukan persoalan Anda dapat mendesain lebih baik daripada kompetitor lainnya. Orang yang kreatif adalah orang yang datang membawa ide yang paling brilian dan menonjol. Oleh karena itu, pilihlah kontes yang 'tepat', agar kemampuan Anda yang sesungguhnya bisa keluar.
Seperti pesan Price: "Get out there and scare yourself.”
2. Tidak Perlu Belajar dari Sang Juara
Price menekankan, mencari inspirasi dari karya para pemenang kontes yang sudah lalu tidak akan melapangkan jalan Anda menjadi juara. Ditakutkan, ketika Anda mencoba menggali inspirasi dari kontes sebelumnya, hasil akhir dari karya akan mirip. Singkatnya, orisinalitas Anda bisa terancam.
Ini adalah blunder besar, mengingat tren desain itu fluktuatif; desain yang tahun lalu menjadi juara, bisa saja tahun ini sudah kadaluarsa.
Jika Anda butuh suntikan inspirasi, Anda bisa memperdalam brief dari kontes tersebut dan bereksplorasi atau bereksperimen sebelum Anda memulai proses mendesain.
Anda selayaknya sudah memiliki konsep yang matang sebelum mulai mendesain dan berhadapan dengan laptop atau komputer, bukannya mendesain sambil terhubung ke internet untuk mencari inspirasi. Price mengibaratkan, desainer yang langsung beralih pada laptop atau komputer padahal belum memiliki konsep ide yang matang, sama saja dengan musisi yang memasuki studio musik tanpa menyiapkan lirik dan irama.
Percuma, bukan?
3. Hindari Mengulang Brief yang Sudah Diberikan
Ketika mempresentasikan karya Anda pada dewan juri, buatlah deskripsi yang menarik. Brief itu sendiri ditulis oleh juri dan/atau contest holder, lalu mengapa Anda harus menceritakan ulang apa yang sudah mereka buat?
Ceritakan pada mereka pengetahuan yang Anda miliki tentang karya Anda, tetapi jangan berlebihan juga.
Itulah sedikit pemikiran Steve Price yang ditujukan pada kita semua agar kita bisa berkembang lebih jauh sebagai desainer yang kompetitif. Jadi, sudah siapkah Anda menjuarai kontes desain?
Referensi: Computer Arts UK April 2013 Issue 212 page 41
0 comments:
Post a Comment