a

Thursday, September 25, 2014

Bosan Mendesain? Ini Jalan Keluarnya



Bosan Mendesain? Ini Jalan Keluarnya


Jujur, menjadi terlalu kreatif terkadang membosankan juga.

Saat membaca artikel ini, mungkin Anda sedang bosan dengan rutinitas Anda sebagai desainer, meskipun posisi Anda sebagai desainer kian mantap, dengan penghasilan yang bisa dibilang cukup (atau mungkin lebih) dan juga klien yang mencintai Anda.

Kenapa kita bisa bosan?

Sebenarnya, mengalami kebosanan itu wajar sebagai manusia, tetapi

Kebosanan yang melanda pekerja kreatif, seperti desainer, sebenarnya disebabkan oleh beragam alasan, seperti jenjang karir yang mengecewakan, ragu dengan karya ciptaannya sendiri, lingkungan kerja yang kurang kondusif, atau hanya merasa depresi karena melakukan kegiatan yang selalu sama saja.

Dalam kondisi seperti ini, masih ada tiga opsi dalam hidup yang bisa Anda tempuh, yaitu pensiun mendesain, terus melanjutkan pekerjaan yang dulu Anda cintai tetapi sekarang Anda benci, atau menemukan cinta Anda lagi di dalamnya.

Karena dua jawaban sebelumnya sangat tidak disarankan, mari kita menindaklanjuti opsi ketiga. Untuk menemukan kepuasan Anda dalam mendesain kembali, simak saran dari webdesignerdepot.com berikut:


1. Temukan Inspirasi Baru

Sebab kebosanan saat mendesain bisa berawal dari mana saja, misalnya karena mentoknya inspirasi. Untuk kembali mendapatkan inspirasi baru, cobalah untuk mengamati desain dan seni yang berbeda dari yang sudah Anda geluti selama ini. Fotografi, advertising, desain produk, fashion, dan sebagainya bisa menjadi teman sempurna bagi Anda untuk menemukan inspirasi baru.

Ingat, inspirasi tidak akan datang sendiri. Anda yang harus menemukannya.


2. Tantang Diri Sendiri

Ketika Anda menantang diri sendiri untuk menyelesaikan sesuatu yang belum pernah Anda rasakan proses dan kepuasannya sebelumnya, api semangat untuk terus berkarya dalam diri bisa berkobar kembali. Alhasil, peluang menemui klien atau proyek baru akan terbuka lebar.

Tidak cuma untuk menghilangkan rasa bosan, menantang diri sendiri bisa Anda lakukan saat ingin menambah kemampuan dan pengetahuan yang baru. Anda juga bisa menjajal peruntungan di cabang baru dalam desain yang belum pernah Anda keluti, kalau karir yang Anda miliki saat ini kurang memuaskan. Saat Anda tidak memiliki proyek dari klien untuk ditaklukkan, Anda bisa menyelesaikan proyek personal, seperti mendesain ulang portofolio, menjual template di internet, menjalankan proyek sampingan, atau mengikuti kontes desain.

Langkah lebih lanjutnya, Anda bisa mengevaluasi gol apa saja dalam karir Anda yang sudah tercapai, lalu mengembangkannya agar diri Anda semakin tertantang dengan sendirinya.


3. Mencari dan Menjadi Mentor 

Biasanya, saat Anda masih haus akan pengetahuan baru, keinginan untuk terus belajar pasti terus tumbuh. Hal ini cepat atau lambat pasti akan mendorong Anda untuk mencari seseorang atau sekumpulan orang untuk belajar darinya.

Caranya sederhana saja. Anda tinggal mengontak seorang desainer yang karyanya membuat Anda berdecak kagum, lalu ajaklah yang bersangkutan untuk saling berbagi, sekedar memberi saran dan apresiasi atas karya Anda, juga mempelajari karyanya, entah itu dari blog yang ia buat atau tutorial desain di Youtube.

Anda juga bisa menjadi mentor di dunia nyata maupun di dunia maya. Menjadi mentor desain di dunia nyata bisa dimulai dari orang-orang terdekat Anda, seperti teman dan keluarga. Lalu, Anda juga bisa membagikan pengetahuan dan pengalaman Anda lewat media sosial. Jangan lupa untuk menanggapi setiap feedback, berupa pertanyaan ataupun saran, yang diberikan pada Anda.

Kegiatan belajar-mengajar formal dalam hal ini memang tidak terlalu diperlukan, yang penting Anda bisa menyerap dan menyalurkan ilmu dalam desain. Itu saja.


4. Bentuk Tim Baru

Meskipun bekerja sendirian itu menyenangkan (terutama bagi freelancer), sebenarnya Anda bisa menjalin kerjasama dengan desainer atau pekerja kreatif lainnya. Coba lihat siapa saja profesional di dalam lingkar sosial Anda dan hubungi mereka yang sekiranya bisa Anda ajak bekerjasama. Tak hanya itu, Anda mungkin bisa menawarkan diri untuk membantu proyek yang sedang mereka tangani.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, rekan di tim baru Anda ini nantinya tak hanya datang dari kota yang sama, tapi bisa saja dari luar kota maupun negara.

Yang perlu Anda perhatikan adalah sebaiknya hubungan antara Anda dan mitra kerja di tim baru Anda itu diatur dalam sebuah kontrak atau aturan yang sifatnya bisa formal maupun informal, demi menghindari adanya perselisihan. Ketentuan yang bisa dimasukkan antara lain: durasi bekerja dalam satu tim dan pembagian income.

Kegiatan ini memungkinkan Anda untuk (ibaratnya) menjadi Nick Fury yang menyatukan The Avengers.


5. Minta Bantuan

Sekali lagi, penyebab kebosanan bisa datang dari mana saja dan kelelahan bisa menjadi salah satunya. Seringkali, meskipun titel Anda adalah desainer, kegiatan Anda sehari-hari tidak melulu mendesain. Ada kalanya Anda harus ikut berhubungan dengan klien dan menghitung pemasukan bulanan, padahal, hal tersebut seharusnya bukan menjadi kewajiban Anda.

Jika Anda merasa kegiatan non desain tersebut terlalu memuakkan, Anda bisa meminta bantuan untuk meringankan rutinitas Anda tersebut. Dengan longgarnya jadwal Anda, sisa waktu yang Anda miliki perharinya pun bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih menyenangkan.


6. Berhenti Menunda

Mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan pada dasarnya juga dialami oleh kebanyakan orang, namun saat desainer sudah terbiasa menunda, dampaknya bisa luar biasa. Saat menunda, ancaman pekerjaan terbengakalai siap menerkam Anda kapan saja. Hal tersebut tak hanya merugikan Anda seorang, klien, rekan kerja, keluarga, dan orang-orang yang berhubungan dengan Anda pun akan terkena dampaknya. Selesaikan pekerjaan Anda lebih awal dan berikan hadiah untuk diri Anda sendiri karena sudah terbebas dari tanggung jawab meskipun deadline belum datang menghampiri.

Ingat, bekerja mendekati deadline tidak selalu menyenangkan. Memang iya, Anda akan tiba-tiba termotivasi untuk menyelesaikan, namun hal tersebut bisa menggiring Anda lebih dekat pada jurang frustasi.


7. Liburan

Saat sedang kurang bergairah mendesain, mengambil jatah libur adalah ide yang solutif. Ketika Anda terbiasa mendesain setelah sarapan hingga pukul 5 sore, kemudian berselancar di situs kesayangan Anda untuk mencari inspirasi desain hingga larut, lalu mengulang aktivitas yang sama di pagi harinya, Anda akan semakin terjerat oleh kejenuhan.

Keluarlah untuk berlibur, entah itu sendirian atau bersama orang-orang tercinta. Saat berada di situasi yang lebih rileks, kadang tombol kreativitas di otak Anda malah bisa aktif dengan sendirinya.


8. Bersyukur

Cara ini paling ampuh untuk mengembalikan antusiasme Anda dan mensyukuri apapun yang Anda miliki saat ini. Coba pikir dan bayangkan berapa banyak orang di luar sana yang menginginkan hidup seperti Anda, namun belum kesampaian. Bahkan, ada 10 hal yang bisa membuat Anda bisa lebih bersyukur menjalani hidup sebagai desainer.

Melihat ke bawah sesekali seperti ini sangat membantu memotivasi Anda, karena kegiatan ini bisa membantu Anda memperoleh pandangan tentang apa yang sudah Anda raih sekarang dan apa saja yang sudah Anda korbankan untuk mencapainya.


Nafsu mendesain yang tak lagi menggebu bukan berarti Anda harus banting stir dari pekerjaan ini, cobalah praktekan tips di atas dan rasakan sedikit demi sedikit perubahan positif pada pribadi Anda.


Image credit: wordpress.com
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger