10 Alasan Desainer Harus Bersyukur
Hari-hari kelam sering menghampiri kehidupan para desainer, tetapi ada (setidaknya) sepuluh hal yang tetap membuat para desainer senang berpenghasilan dari pekerjaan ini.
Apapun bidang konsentrasi desain Anda, fakta tentang hidup sebagai desainer di bawah ini akan membuat Anda lebih damai telah memilih jalan hidup sebagai desainer:
1. Dibayar untuk Menjadi Kreatif
Takdir Anda sebagai desainer mungkin saja sudah terlihat dari dulu, misalnya saat Anda senang bukan kepalang ketika hasil kerja kreatif Anda mendapat pujian yang tulus dari guru, teman, atau keluarga. Sekarang, ketika Anda benar-benar menjadi desainer, Anda tak cuma bisa mendapatkan kepuasan dari sanjungan klien, tapi juga materi yang nilainya tentu lebih dari sepeser.
Disadari atau tidak, melakukan hal kreatif dan diupah karenanya ialah alasan kebahagiaan Anda yang utama sebagai desainer. Bukan begitu?
2. Bidang Kerja yang Tak Membosankan
Desain secara konstan selalu berkembang, tidak pernah statis dan mandek di pakem atau media tertentu. Jika kita berani mengakui, kreativitas yang dihasilkan manusia itu sendiri memang tidak ada matinya.
Setiap proyek baru yang diajukan klien Anda selalu menantang urat kreatif para desainer. Bahkan ketika plan A gagal, desainer akan semakin terpacu untuk menghasilkan hal lain untuk mengimpresi klien.
Nah kalau sudah begitu, siapa lagi kalau bukan desainer, yang siap untuk terus berinovasi dan mau mengembangkan ide baru untuk orang-orang di sekitar - maupun dunia secara umum?
3. Punya 'Kuasa'
Sebagai desainer, Anda sering ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang menhubungkan dua pihak yang dipisahkan oleh jurang kepentingan yang berbeda, yaitu perusahaan dan konsumennya. Setiap kerja Anda, seperti saat mendesain website atau poster, akan mencerminkan siapa klien Anda di depan khalayak dan konsumennya.
Peran sebagai pengontrol user experience inilah yang membuat desainer seakan punya kedudukan lebih, bahkan dari klien yang membayarnya.
4. Tukang Pilih
Terkadang, beberapa klien menilai buruk desainer tertentu karena tawaran proyek yang digagasnya ditolak mentah-mentah.
Hal tersebut memang tidak masalah, malah, itu adalah hak yang bisa Anda manfaatkan sebagai seorang desainer (atau art director dari studio desain).
Saat awal meniti karir sebagai desainer, mungkin Anda memilih untuk 'membutakan diri' dan menerima sekaligus mengeksekusi setiap proyek yang mendatangi Anda. Tapi begitu portofolio kokoh Anda mulai terbangun dan nama Anda sebagai desainer potensial dan berpengalaman mendengung, Anda bisa lebih selektif dalam menerima proyek dari klien. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja, Bung!
5. Setiap Hari adalah Hari yang Berbeda
Banyak pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk mengurusi dan menyelesaikan hal yang sama setiap harinya. Untunglah di dunia desain, hal tersebut tidak berlaku.
Sebaliknya, tiap mentari pagi muncul, tantangan baru menunggu untuk Anda taklukan. Kebosanan bukan label yang pas untuk mendeskripsikan desainer. Alih-alih, Anda akan selalu siap dan lebih fresh menghadapi hari baru.
6. Memberikan Perubahan Positif pada Dunia
Desainer ternyata bukan pekerjaan yang komersil. Bukan mencoba untuk sok rendah hati, tetapi kemampuan desainer sejatinya bisa terarah untuk proyek sosial yang jauh dari kesan mata duitan.
Contoh konkritnya begini, Anda bisa mulai mengulurkan bantuan untuk proyek sosial dan kemanusiaan di sekitar Anda, seperti membantu promosi organisasi amal untuk menggiatkan minat donatur untuk menyumbang. Mendesain untuk organisasi non-profit bisa Anda lakukan sebagai wujud sumbangsih positif Anda pada dunia.
7. Jadi 'Tontonan'
Sebagai desainer, Anda perlu membiasakan diri untuk dilihat oleh orang lain ketika sedang bekerja, entah itu klien atau rekan kerja Anda sendiri. Ketika orang lain menyaksikan Anda sedang berkreasi, tentu hal ini bisa sangat menguntungkan sisi produktivitas Anda, karena bisa lebih memotivasi dan memacu pikiran Anda untuk menghasilkan sesuatu yang hasilnya lebih memuaskan.
8. Jam Kerja Fleksibel
Jam kerja desainer memang berbeda dari kebanyakan pekerjaan yang ada, bahkan ada juga desainer yang jam kerjanya berkebalikan 180 derajat dengan kehidupan orang normal, seperti tidur di pagi hari dan 'menggila' saat malam datang.
Kalau manajemen waktu Anda baik, tentu hal ini sangat menguntungkan karena Anda tidak akan kesulitan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Hidup Anda sebagai desainer dengan manajemen waktu yang tepat dan lebih tertata tersebut akan terkesan seimbang dan berjalan dalam trek yang semestinya.
9. Membuat Spesialisasi Sendiri
Semakin lama Anda berkecimpung di industri desain, tentu kemampuan Anda akan berkembang dengan sendirinya, lalu Anda akan mengenal dan memiliki lingkup kerja di mana potensi Anda bisa maksimal di sana.
Istilah kasarnya, desainer berpengalaman akan menemukan habitatnya sendiri, di mana ia menjadi penguasa di dalamnya.
Dengan memfokuskan diri pada style atau teknik tertentu dalam mendesain, Anda akan semakin mudah menemukan 'corak' Anda sendiri dalam mendesain.
10. Ada Inspirasi Dimana-Mana
Mencari inspirasi atau ide untuk proyek baru bisa didapatkan dari mana saja, ketika Anda menjadi desainer. Sebagai informasi tambahan, teman-teman Orkha Creative pun punya metode tersendiri untuk menggali inspirasnya.
Intinya, desainer adalah pengamat yang baik; desainer terbiasa memperhatikan bentuk, warna, tekstur, dan elemen lainnya di sekitar Anda. Comot yang menginspirasi Anda, lalu terapkan pada proyek desain Anda dan dulang Rupiah dari sana!
Mari hidup kreatif dan produktif sebagai desainer!
Image credit: learnproject.co.uk
0 comments:
Post a Comment