Menamai Usaha Desain Freelance
Maraknya desainer yang menyediakan jasa desain lepas membuat persaingan di dunia desain mengetat. Dan nama adalah cara paling mudah untuk digunakan sebagai 'pembeda'.
Sebenarnya, banyak sekali pilihan untuk menamai usaha desain freelance Anda, namun semua opsi tersebut akhirnya mengerucut menjadi dua kutub: memakai nama perseorangan atau memakai nama korporat.
Preston Lee mengajak Anda menimbang bersama-sama baik dan buruknya:
Memakai Nama Perseorangan
Saat Anda memilih untuk menamai usaha desain lepas Anda dengan nama perseorangan, berarti Anda secara tidak langsung memposisikan diri Anda lebih dekat dengan klien. Berikut keuntungan nyata lainnya:
1. Memakai nama perseorangan membuat bisnis Anda terlihat lebih terjangkau
Banyak klien yang lebih memilih desainer lepas daripada studio atau agensi desain karena harga yang ditawarkan cukup timpang. Nah, ketika Anda menamai usaha desain lepas Anda dengan nama yang berbau korporat, klien kecil dan menengah pun keburu minder sebelum mengontak Anda. Jebakan seperti ini tidak akan terjadi bila Anda memilih untuk memajang nama Anda sendiri.
2. Terlihat personal dan cenderung lebih transparan
Perusahaan besar memiliki karakter butuk yang terlanjur melekat: ribet, ruwet, repot, dan sebagainya. Dengan adanya beragam divisi atau bagian, persoalan yang sederhana kadang bisa menjadi lebih melelahkan dari yang pernah Anda bayangkan. Dan hal itulah yang dibenci publik dari korporasi.
Saat Anda memperkenalkan usaha Anda dengan nama sendiri, Anda seakan-akan sedang berkata pada klien Anda seperti ini: "saya selalu siap kapanpun Anda menghubungi saya, tanpa sekretaris, resepsionis, atau mesin penjawab otomatis,"
3. Mudah diingat
Memanfaatkan nama Anda sendiri sebagai nama lahan Anda untuk mencari rezeki akan membuat bisnis Anda mudah diingat tanpa harus melakukan kerja ekstra. Kalau orang-orang bisa mengingat nama bisnis yang Anda jalankan, mereka pasti juga bisa mengingat nama yang tertera di akte kelahiran Anda. Dan begitu juga sebaliknya.
Namun, jangan buru-buru dulu, ada beberapa konsekuensi yang harus Anda terima ketika menyamakan nama usaha desain lepas Anda dengan nama Anda sendiri, seperti:
1. Terlihat kurang berpengalaman
Sayangnya, beberapa orang masih mengaitkan nama bisnis yang terlalu personal dengan rendahnya jam terbang. Hal ini memang alasan yang sangat mendasar, mengingat semua orang bisa menjadi desainer hanya bermodal tambahan embel-embel 'design service' atau sejenisnya di belakang namanya. Tapi Anda bisa mengantisipasinya dengan memamerkan portofolio Anda yang paling menjanjikan.
2. Terlalu personal
Ada kalanya, klien merasa dekat dengan Anda - bahkan terlalu dekat - dan kasus seperti ini tentu bisa merusak kehidupan pribadi Anda. Ketika klien merasa cocok dan dekat dengan Anda, rasa malu pun mulai memudar. Dampaknya, mereka bisa saja menghubungi Anda tengah malam untuk sekedar memperbaiki kesalahan yang mereka temui pada brosur atau website yang baru saja Anda rampungkan beberapa jam sebelumnya.
3. Membingungkan di masa depan
Ketika Anda berencana untuk mengembangkan bisnis Anda lebih besar, seperti dengan menggaet desainer lain, mempertahankan nama perseorangan akan membingungkan. Meskipun tidak terlalu berdampak buruk, tetapi hal ini bisa menimbulkan kecurigaan bagi orang yang belum tahu sepak terjang Anda, bahwasannya level bisnis desain Anda masih segitu saja dan belum meningkat menjadi korporasi.
Memakai Nama Korporat
Kelebihan dari opsi ini adalah karakter bisnis Anda akan lebih formal dan terpercaya. Kestabilan dalam industri desain pun bisa Anda capai apabila Anda memilih untuk tidak memakai nama pribadi untuk kepentingan bisnis. Keuntungan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Pemasukan bisa lebih besar
Memakai nama korporat akan membuat usaha yang Anda lakukan tanpa membutuhkan bangunan kantor khusus tersebut, terlihat lebih berpengalaman dan berdedikasi. Saat Anda berhasil memunculkan image seperti itu, klien pun rasanya tak terlalu ragu saat Anda mematok harga yang setara dengan agensi atau studio desain.
2. Lebih komersil
Alur kehidupan pribadi dan profesional Anda akan lebih teratur apabila Anda tidak menyamakan nama Anda untuk kedua hal yang saling bertolak belakang tersebut. Di samping itu, klien Anda pasti merasa risih ketika mereka menemukan foto dan informasi keluarga Anda saat mereka ingin mencari tahu track record Anda lebih lanjut di internet.
3. Siap berkembang
Jika Anda berkeinginan agar usaha Anda terlihat lebih berpengalaman dan berkembang, pilihlah nama yang siap mengglobal pula. Solusi ini sangat tokcer kalau Anda berencana membangun agensi desain ke depannya.
Selalu ada konsekuensi yang harus Anda terima ketika sebuah langkah telah dilakukan. Berikut ini beberapa poin negatif kalau nama bisnis desain Anda berbau korporat:
1. Asing di mata klien
Apabila Anda bekerjasama dengan klien yang sudah kenal secara personal dengan Anda sebelumnya, hubungan dekat kalian bisa jadi akan merenggang gara-gara nama korporat di usaha desain Anda. Setiap klien tentu ingin memiliki desainer yang juga tak hanya sebagai rekan kerja, tetapi juga seseorang yang mendengarkan keluh kesah mereka dalam berbisnis; untung-untung kalau bisa menemukan solusinya. Oleh karena itu, tetaplah lakukan pendekatan personal saat bekerjasama dengan klien.
2. Terlihat terlalu mahal
Klien potensial Anda belum tentu mampu membayar kompensasi desain berkualitas sekaligus cepat yang Anda tawarkan seperti studio atau agensi desain besar. Mereka pun bisa saja beralih ke desainer lepas yang memakai nama personal karena tergiur mindset bisnis dengan nama personal menawarkan harga yang lebih murah.
3. Kurang berkesan
Mungkin, akan lebih mudah bagi klien untuk mempromosikan usaha desain lepas Anda saat mereka sudah mengingat nama asli Anda. Inilah lemahnya memakai nama korporat dibandingkan nama pribadi.
Jadi, apa nama usaha desain freelance yang Anda pilih?
Image credit: getacoder.com
Hebat, semoga sukses untuk desain nya
ReplyDeleteLoker Freelance untuk Mahasiswa