Hai Desainer, Logo dan Simbol Itu Tidaklah Sama
Jadilah segelintir orang keren yang mampu mendefinisikan logo dan simbol dengan tepat.
Perbedaan yang tipis di antara keduanya sering membuat awam pusing membedakannya. Tapi tak sedikit pula desainer yang juga masih kebingungan. Pada dasarnya, logo tidak sama dengan simbol. Keduanya adalah hal yang berbeda, meskipun seringkali bisa ditemukan bersanding bersama-sama (combination mark).
Singkatnya, logo adalah kata-kata, sedangkan simbol ialah gambar. Untuk penjelasan definisi lebih dalamnya, simak keterangan dari fastcodesign.com berikut ini:
Logo
Sebenarnya, kata logo adalah kependekan dari logotype dan diadaptasi dari bahasa Yunani, λόγος (logos) yang artinya kata dan τύπος (typos) yang berarti kesan. Tak sedikit pula yang menyebut logo sebagai wordmark dan itu sah-sah saja.
Sudah ribuan tahun digunakan sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, penggunaan logo sebagai nama atau kata penanda agar mudah dikenali belum bergeser. Bahkan, bisa dibilang terus berkembang hingga menyentuh aspek bisnis dan politis untuk kepentingan lokal dan internasional.
Dewasa ini, banyak sekali merek yang mendesain representasi visualnya dengan bentuk logo. Contoh logo yang sudah mendunia dan biasa Anda temukan seperti Coca-Cola, Samsung, Facebook, Lego, dan lain-lain.
Simbol
Salah satu kelemahan dari logo yang kurang representatif untuk digunakan di bermacam-macam tempat, waktu, dan budaya tertentu mendorong semakin banyak pula perusahaan yang mengakomodasi simbol untuk kepentingan branding. Hal ini dikarenakan sebuah simbol yang universal dan dipahami oleh hampir seluruh kalangan di dunia lebih mudah untuk menjelaskan merek dari perusahaan tersebut. Belum lagi karena seringnya pepatah 'an image speaks thousand words' dikutip, makin percaya diri saja merek dunia seperti Apple, Twitter, WWF, Playboy, dan lain-lain, memilih simbol untuk mewakilkan mereknya.
Simbol jika didefinisikan secara sederhana ialah gambar yang mewakili sebuah ide atau merujuk ke pihak tertentu.
Combination Mark
Di samping itu, Anda pasti juga akan menemukan merek tertentu yang mengakomodir simbol dan logo bersamaan. Hal ini lazim disebut dengan combination mark atau tanda gabungan. Pelajari saja combination mark milik McDonald's, Lacoste, BMW, dan sebagainya.
Penggunaan combination mark bisa membuat merek-merek bisnis lebih fleksibel dalam pemasaran. Misalnya, Nike cenderung memasang simbol centang di produk sepatunya daripada mengikutsertakan logonya pula. Sedangkan untuk kepentingan surat resmi, combination mark Nike terbilang lebih pantas untuk ditampilkan.
Sebuah grafis dari emblemetric.com berikut pun menunjukkan frekuensi penggunaan logo, simbol, dan combination mark di beberapa industri. Dan ternyata, combination mark menang telak!
Kesimpulan
Sebenarnya, mengetahui perbedaan dari ketiga hal tersebut bukanlah sebuah kewajiban. Publik pun terlanjur menilai representasi sebuah merek visual dengan sebutan logo, meskipun bentuknya bisa jadi simbol atau combination mark. Namun bagi desainer, mengetahui perbedaan logo dan simbol dirasa perlu untuk memahami kebutuhan spesifik dari klien dan agar karya Anda tepat guna.
Image credit: sozadesigns.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment