10 Kiat Membuat Portofolio Online
Portofolio online saat ini kian digemari; selain sifatnya yang lebih luwes, kreativitas makin mudah untuk ditumpahkan, sajiannya pun sangat menggairahkan.
Sebagai pekerja kreatif, Anda membutuhkan portofolio untuk memperkenalkan diri sekaligus memaparkan karya Anda. Meskipun Anda sudah memiliki portofolio dalam bentuk fisik, memiliki portofolio maya dalam bentuk website saat ini juga diperlukan untuk menyokong eksistensi Anda lebih kuat. Apabila Anda bukan seorang web designer profesional, kemungkinan besar Anda membutuhkan sepuluh tuntunan Jonathan Brealey dalam membuat portofolio online berikut:
1. Be yourself
Jangan meniru mentah-mentah desain website portofolio milik orang lain hanya karena Anda jatuh cinta padanya saat ‘kunjungan’ pertama. Ingat, esensi dari portofolio itu sendiri adalah media untuk menunjukkan siapa Anda sebenarnya dan apa yang Anda lakukan. Sudah jelas pula bahwa karakter tiap orang berbeda-beda; itulah mengapa Anda harus menjadi diri Anda sendiri. Dengan membuat portofolio website yang orisinil, maka wujud asli Anda yang unik itu akan muncul dengan sendirinya.
2. Make yourself available
Poin penting selainjutnya adalah Anda harus ‘terlihat’ dalam portofolio Anda sendiri. Sediakan space yang cukup di laman website Anda untuk mencantumkan sedikit informasi bagaimana orang lain dapat menghubungi Anda. Anda perlu mempertimbangkan pula bahwa setiap orang memiliki metode komunikasi yang berbeda-beda, ada yang cenderung formal dengan memakai email, ada juga yang suka menunjukkan kesan santai dengan ber-instant messanger ria. Jadi, berikan beberapa alternatif cara untuk menghubungi Anda agar mereka tidak kesulitan.
3. Show some personality
Ketika portofolio website Anda sedang dievaluasi, mereka ingin mengetahui siapa diri Anda sebenarnya. Tambahkan sedikit porsi untuk memberikan gambaran singkat tentang identitas Anda, bisa lewat potret diri, personal logo, motto atau tagline, dan lain-lain, agar mereka tahu bahwa Anda benar-benar manusia sesungguhnya. Tidak ada salahnya untuk menjadi 'superhero' di portofolio sendiri.
4. Keep it quick
Rata-rata, hanya tiga detik toleransi kesabaran seseorang ketika membuka sebuah laman website. Membiarkan mereka menunggu terlalu lama untuk membuka website Anda, bisa menjauhkan diri Anda dari rezeki Anda sendiri. Untuk mengantisipasi hal ini, pilihlah paket hosting dengan fasilitas page-load yang cepat. Ada baiknya jika Anda hanya mencantumkan elemen yang sederhana dalam portofolio online Anda, agar tidak membuat pengunjung website Anda terlalu lama menunggu.
5. Create fresh content
Siapa bilang menulis di blog tidak ada gunanya? Mempublikasikan artikel yang up-to-date sekaligus relevan terhadap kebutuhan orang banyak akan memudahkan Anda ditemukan oleh Google. Selalu sempatkan memperbarui konten di blog Anda agar semakin banyak orang yang terhubung dengan Anda melalui portofolio online Anda. Ketika orang-orang mengakses website Anda, maka mereka tak hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, tetapi juga informasi tentang Anda.
6. Show off
Show off tidak selalu merujuk pada kesan sombong dan omong kosong saja. Definisikan show off sebagai tindakan memamerkan kemampuan untuk memunculkan kesan profesional, bertalenta, dan kreatif pada diri Anda. Make it clear to people what you can do!
7. Shout about your clients
Apabila Anda adalah seorang freelancer yang sudah memiliki klien tetap, tunjukkan juga siapa klien tetap Anda. Dengan mengerjakan proyek berkelanjutan, menilai Anda sebagai pekerja terpercaya akan semakin mudah. Ceritakan pula kalau Anda pernah bekerjasama dengan klien besar atau merek terkenal untuk menambah bobot kompetensi Anda.
8. Get recommended
Terlalu banyak melebih-lebihkan diri Anda dengan kata-kata yang Anda buat sendiri tidak akan membuat orang lain terkesan. Caranya adalah dengan memanfaatkan testimonial dari klien atau rekan kerja Anda. Kutip pujian dari mereka, lalu cantumkan dalam portofolio online Anda untuk meningkatkan kredibilitas Anda. Jangan lupa untuk mengutip testimonial mereka dengan cara yang tepat.
9. Live examples
Tunjukkan hasil kerja Anda dengan klien sebelumnya dengan cara mencantumkan link atau menyediakan gambar yang membuktikan bahwa klien Anda menyukai dan memakai karya Anda. Hal ini penting sekali untuk Anda lakukan agar Anda dinilai sebaik apa yang sudah Anda katakan.
10. Target language
Siapa target audience Anda dan apa tujuan awal Anda ketika membuat portofolio online? Agar kegunaan portofolio, sebagai ajang untuk memamerkan kemampuan dan kepribadian Anda bisa maksimal, matangkan dahulu pesan apa yang ingin Anda utarakan, baru kemudian Anda bisa mengolah cara terbaik untuk mengungkapkannya.
0 comments:
Post a Comment