a

Tuesday, July 7, 2015

Seberapa kuatkah logomu?


Sebagaimana seorang penari bertanya pada dirinya sendiri, “Aku ingin tahu apa pendapat Michael Jackson jika melihat aku menari?” atau seorang petinju bertanya pada dirinya sendiri, “Aku ingin tahu bagaimana pendapat Muhammad Ali ketika melihatku bertanding?” , seorang desainer akan bertanya, “Apa yang dipikirkan Paul Rand ketika melihat logoku?”. Setelah selesai membaca ini, kita akan akan tahu dengan pasti apakah seorang Paul Rand akan puas dengan hasil logo kita.

Sang Legenda


Paul  Rand adalah seorang desainer grafis dan art director, terkenal akan karyanya untuk desain korporat seperti logo IBM, UPS, Enron, Morningstar Inc, Westinghouse, ABC, dan NeXT nya Steve Jobs. Faktanya, ketika Steve Jobs mempekerjakan Paul Rand untuk mendesain logo NeXT Computers, dia membayar $100.000. Menanggapi rasa tidak suka Jobs, Rand berkata bahwa dia hanya akan memberi 1 opsi.

Steve memintanya untuk menambah beberapa opsi lagi, dan dia berkata, “Tidak, saya akan menyelesaikan masalah anda dan anda akan membayar saya. Anda tidak harus menggunakan dari saya. Jika anda ingin banyak opsi, carilah orang lain.”

Rand memberi Jobs brosur setebal 100 halaman berisi detail brand, termasuk sudut yang tepat untuk logo tersebut (28°) dan sebuah nama baru untuk perusahaan itu, NeXT. Kriteria mendasar dari tes logo didasarkan pada kata-kata Paul Rand yang mengubah dunia desain logo.

Prinsip utama dari sebuah logo adalah untuk identifikasi, dan kesederhanaan adalah tujuannya. Efektifitasnya bergantung pada ciri yang membuatnya khusus, kemampuannya untuk menjadi “terlihat”, kemampuannya beradaptasi, karakteristiknya yang membuatnya gampang diingat, universalitas, dan karakteristiknya yang timeless.

7 Langkah Tes Logo Paul Rand menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti be.rikut untuk menilai sebuah logo
1.      Apakah logo ini memiliki ciri khusus?
2.      Apakah logo ini “terlihat”?
3.      Apakah logo ini mudah beradaptasi?
4.      Apakah logo ini mudah diingat?
5.      Apakah logo ini universal?
6.      Apakah logo ini timeless?

7.   Lalu, jika anda sudah bilang ya untuk hal-hal di atas, tanyakan pertanyaan akhir ini: “apakah logo ini sederhana?”. Dari setiap step kecuali yang terakhir, berilah nilai dalam rentang 1 sampai 10. Untuk step terakhir mengenai kesederhanaan, berilah nilai dalam rentang 1 sampai 15. Secara matematika, ini bermaksud memberikan nilai lebih untuk hal yang paling penting dalam sebuah logo. Skor 75 diangggap sempurna dan skor dibawah 60 dianggap layak untuk dibuang.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah cara penilaian ini berhasil adalah dengan menggunakan contoh. Mari kita menggunakan logo lawas dari Bing, sebuah mesin pencari di Internet besutan Microsoft.

Logo Bing di atas tidak lagi dipakai dan dikembangkan pada bulan September 2013 karena alasan-alasan yang jelas. Mari kita masukkan ketujuh langkah tadi dan menggunakannya pada logo ini untuk mengetahui alasannya.

1. Apakah logo ini memiliki ciri khusus?
Ciri khusus membuat sebuah desain unik dan berbeda dari yang lain. Ciri ini membuat sebuah desain mencolok dan tidak membuat bingung dari yang lain. Dalam contoh kami, logo Bing menggunakan warna biru yang sering dipakai orang – 80 persen logo berwarna biru. Tipografinya menjelaskan keterbukaan dan ruang – bagus digunakan untuk sebuah mesin pencari, namun terkesan datar, dan jika mereka ingin terlihat sebagai competitor Google, mereka tidak berhasil.

Karena tidak ada gambar yang mendukung kalimatnya, banyak tekanan dibutuhkan untuk memberikan arti pada kalimat tersebut. Tetapi tidak ada yang unik di letteringnya. Ya, hurufnya lebar dan banyak menggunakan warna putih, tetapi hurufnya terlihat seperti di tekan ke bawah

Lengkungan dari huruf “g” seperti tiba-tiba terpotong, yang terasa dingin dan tidak sempurna.
Jika kuping dari huruf “g” (coretan kecil di kanan atas) terlihat lebih tipis, itu akan terlihat seperti kepala lelaki botak dengan rambut yang mencuat ke atas, yang mengingatkan kita pada usia tua (contoh: Microsoft?)

2. Apakah logo ini “terlihat”?
Karena membutuhkan ruang yang banyak, visibilitasnya tinggi. Kebanyakan desainer mulai membuat logo dalam warna hitam dan putih untuk warna yang optimal. Tetapi titik berwarna kuning tua menjadi “hilang” ketika logo ini dibuat dalam versi hitam putih kehilangan sentuhan personal dari huruf “I”. Selalu pastikan logomu terlihat bagus walaupun dalam versi hitam putihnya.

3. Apakah logo ini mudah beradaptasi?
Maksudnya mudah beradaptasi adalah bahwa logo ini dapat diaplikasikan di berbagai tempat entah di t-shirt, di dalam cangkir, online, di truk, atau di penanda jalan, Dalam contoh kita, logo Bing mempunyai ruang berwarna putih yang cukup terlihat bila diletakkan dimanapun. Yang menjadi masalah adalah logo ini akan sulit terlihat menyatu ketika dimasukkan dalam sebuah kotak atau bidang yang membutuhkan logo ini harus terlihat ramping

Text dari logo ini berbentuk horizontal dan tidak cocok diletakkan dalam sebuah kotak, seperti icon aplikasi mobile. Mungkin jika yang dipakai hanyalah huruf “b” nya, hal ini bisa saja, tapi hal ini akan mengurangi nilai kekhasannya karena huruf “b’ nya sangatlah biasa.

4. Apakah logo ini mudah diingat?
Tujuan dari pembuatan sebuah logo adalah agar mudah diingat – sehingga ketika ada orang - orang memerlukan kebutuhan bisnis tertentu, logo kita lah yang diingat. Kita dapat mengujinya lewat asosiasi kata. Kegiatan ini adalah sebuah latihan untuk mengetahui kata pertama apa yang kita pikirkan ketika kita melihat atau mendengar sesuatu. Kata-kata yang berhubungan dengan logo dibawah:




Ini yang saya dapatkan: bir, keripik, dan mobil. Apakah logo yang digunakan menggunakan kata-kata “bir”, “keripik”, dan “mobil”? Tidak, Mereka tidak perlu menggunakannya, karena logo-logo ini telah dikenal dengan baik. Dalam contoh ini, saya tidak mendapatkan citra “mesin pencari” ketika melihat logo Bing. Logo Bing yang “datar” membuatnya susah untuk diingat.

5. Apakah logo ini universal?
Logo yang dianggap universal membawa pesan yang konsisten ke berbagai  jenis orang. Hal ini adalah hal yang paling sukar dalam membuat sebuah logo karena setiap orang itu berbeda. Bagaimana brand-brand global dapat melakukannya? Google menggunakan warna

Apple menggunakan buah yang standar, ada di selurh dunia, dan dengan warna yang netral.

Logo Apple tidak butuh kata-kata untuk diidentifikasi, membuat kesan universalitasnya semakin terlihat. Sebagai sebuah mesin pencari, logo Bing perlu menunjukkan kekuatan dan kompleksitas tapi tidak meninggalkan nilai keterjangkauannya (setiap orang perlu merasa nyaman untuk menggunakan mesin pencari). Sayangnya, desain logo ini tidak mengkomunikasikan apapun mengenai kekuatan dan kedalaman pengetahuan.

6. Apakah logo ini timeless?
Prinsip-prinsip terbesar untuk diingat untuk membuat logo yang timeless adalah untuk tidak menggunakan warna yang sedang menjadi tren, font yang mencolok, atau syle yang keren. Tren selalu berubah. Carilah kekuatan dari desainmu dan hindari segala pernak-pernik yang berlebihan. Minimalisme adalah cara untuk menunjukkan kelebihan dengan elegan. Logo Bing yang menggunakan font Antiqua memang tidak terlihat mencolok, namun terlalu terasa bulat.

7. Pertanyaan terpenting: Apakah logo ini sederhana?
Paul Rand berkata bahwa sebuah logo harus mencerminkan kesederhanaan. “Sebuah logo tidak akan bertahan jika tidak didesain dengan sederhana.” Langkah-langkah pertama dari tes logo Paul Rand bermaksud menambah nilai keunikan, tahan lama, dan lain-lain. Namun langkah terakhir ini adalah yang terpenting.
Berikut adalah dua cara praktis untuk memastikan logo kita sudah didesain dengan sederhana:
  1. Cobalah untuk mengecilkan ukuran logo dan kemudian membesarkannya kembali. Desain dari sebuah logo yang kuat akan tetap terlihat bagus dalam ukuran apapun.
  2. Gambarlah logo tersebut dengan pensil dalam waktu sepuluh detik. Jika kamu dapat melakukan ini dengan mudah, maka logo itu dapat dikatakan sederhana.
Karena kesederhanaan adalah yang terpenting, hal ini diberikan skala 1 hingga 15. Sebagus apapun sebuah logo, jika tidak sederhana, maka logo tersebut akan kehilangan maknanya. Contoh logo yang baik diwakili oleh logo Nike ini:

Perusahan senilai $15 milyar itu dikenal dengan simbol “centang” yang melambangkan kemenangan, sepatu olahraga, dan dewi Yunani. Logo Bing memang simpel, namun tidak mengandung nilai apa-apa. Sehingga kita harus memperhatikan juga bahwa kita juga tidak boleh membuat logo yang terlalu sederhana sehingga terlihat tidak digarap dengan matang daan malah berkesan membosankan.

Analisa kisah dibalik brand tersebut dan mulailah bekerja dari situ. Siapakah pemeran utamanya? Apa kekuatannya? Apakah konflik yang mereka atasi? Bagaimana happy ending dari konflik tersebut? Coba masukkan konsep-konsep ini dalam sebuah gambar dan mulai memilah-milah sampai kamu menemukan elemen-elemen intinya.

Total
Dari logo Bing tadi, kami mendapatkan skor:
  1. Ciri khusus 3
  2. Terlihat 6
  3. Mudah beradaptasi 5
  4. Mudah diingat 2
  5. Universal 4
  6. Timeless 6
  7. Sederhana (out of 15) 10
Total: 36
Nilai 36 menjelaskan bahwa tidak ada masalah bagi Microsoft ketika meluncurkan logo ini, namun akhirnya logo ini tidak bertahan lama.

Logo Bing yang baru
Bulan September 2013, Microsoft memperkenalkan logo Bing yang baru dengan peningkatan yang dramatis.

Poin-poin yang menjelaskan bahwa logo ini telah mengalami peningkatan yang berarti:
  1. Lengkungan di huruf “g” menunjukkan simbol senyuman (sesuatu yang melawati batas-batas budaya)
  2. Huruf yang ditebalkan memberikan kesan rilek
  3. Pemberian ekspresi-ekspresi seperti di ujung atas huruf “b”

Seperti kebanyakan logo, logo baru Bing pun tidak sempurna. Memang, tidak ada desain yang sempurna, namun itu bukan berarti kita berhenti berusaha yang terbaik untuk desain logo kita. Tes Logo Paul Rand dapat digunakan pada setiap logo. Anda telah melihat tes ini diaplikasikan pada logo Bing; sekarang adalah giliran anda untuk mencoba dan menilai logo anda sendiri. Apakah logo anda terbilang kuat?


  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger