8 Kesalahan Fatal Marketing di Media Sosial
Langkah saat berpromosi yang lalai seperti di bawah ini bisa membawa bisnis Anda pada kecelakaan mengerikan!
Proses pemasaran dan pengembangan bisnis rentan dengan terjadinya kecerobohan. Kecerobohan ini pun punya klasifikasi masing-masing, mulai dari kecerobohan kecil hingga yang skalanya mampu menghancurkan bisnis Anda.
Untuk menghindari kesalahan dan menderita kerugian, simak petuah dari mashable.com berikut:
1. Salah Memanfaatkan Hashtag
Terlalu banyak perusahaan yang memakai hashtag secara berlebihan di media sosial. Ironisnya, kesalahan seperti ini pun dilakukan oleh perusahaan yang sudah besar dan terkenal.
Memang gunanya hashtag adalah memudahkan pencarian dan pengarsipan konten di media sosial, namun jika penggunaannya salah malah mengganggu.
Daripada memajang banyak hashtag yang terlalu pasaran dan kurang spesifik, lebih baik buat dan pakailah sebuah hashtag yang belum pernah dipakai oleh siapapun, sehingga metode pemasaran Anda di media sosial akan lebih strategis dan tepat sasaran.
2. Tidak Klik dengan Konsumen
Adalah hal yang lucu apabila sebuah perusahaan rajin memperbarui status atau info terbaru terkait perusahaan itu sendiri, tetapi tidak pernah merespon komentar user lain yang butuh informasi itu lebih dalam.
Analogi sederhananya, apabila Anda punya waktu untuk menuliskan beberapa kata di media sosial, tentu Anda juga punya waktu untuk merespon pertanyaan atau kritik dan saran dari mereka. Bukankah begitu?
Karena inti dari adanya media sosial adalah kemudahan akses informasi, maka sediakan konsumen Anda informasi secepat dan seakurat mungkin.
3. Membeli Followers Palsu untuk Meningkatkan Kredibilitas
Tujuan bisnis Anda terjun di media sosial untuk menjaring kepercayaan pelanggan, bukan?
Tapi, kemudian Anda berpikir, "bagaimana bisa bisnis Anda terlihat berintegritas kalau followers masih minim (bahkan nol)?"
Percayalah, solusi dari pertanyaan di atas bukanlah dengan membeli followers palsu (atau yang sering juga disebut bot itu). Malah, hal ini bisa menjadi blunder bagi bisnis Anda ke depannya. Kredibilitas Anda akan terancam saat followers real Anda mengetahui perbuatan curang Anda atau saat tiba-tiba platform media sosial tersebut berhasil menjaring dan memusnahkan fake followers itu.
4. Sesuaikan Dengan Target Konsumen
Pernah melihat akun media sosial yang mencoba merangkul muda-mudi tetapi dalam cara berinteraksinya masih menggunakan gaya bahasa yang terlalu formal? Atau mungkin sebaliknya, perusahaan besar yang ingin terlihat berintegritas namun gaya bahasanya masih norak atau alay?
Saat Anda terjun di media sosial, penting sekali untuk menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh target konsumen Anda. Hal ini perlu Anda lakukan karena di mata khalayak, bisnis Anda tak ubahnya makhluk asing. Tujuannya pun, tidak lain dan tidak bukan, adalah agar bisnis Anda bisa masuk pada 'dunia' mereka.
Mungkin, Anda juga perlu memperhatikan demografi teraktual di lingkungan bisnis dan konsumen potensial Anda hidup, sehingga strategi pemasaran Anda lebih sesuai dan bisa diterima.
5. Ingin Tenar Dalam Sekejap
Jumlah followers, traffic, dan video views tidak akan muncul dengan sendirinya. Semua itu lahir berkat akumulasi konten yang bermutu dan promosi yang tepat pada target pelanggan.
Jadi, menunggu agar bisnis Anda dikenal di dunia maya cuma dengan memiliki akun di banyak platform, tidak akan menjamin bisnis Anda bisa 'mendunia'. Pastikan orang-orang waspada akan kehadiran Anda dan bisnis Anda terlebih dahulu, baru bisnis Anda bisa 'go viral'.
6. Meminta Bantuan Pihak Ketiga
Tarif untuk menebus jasa pihak ketiga, seperti firma PR (Public Relation), seringkali belum terjangkau oleh startup dan bisnis yang baru menggeliat. Lebih baik alokasikan dana itu untuk kepentingan lain bisnis Anda.
Mengingat sekarang ada banyak cara untuk mengangkat nama perusahaan melalui media sosial, menggandeng firma PR bukan satu-satunya cara. Anda bisa melakukan cara lain yang lebih masuk akal dan dompet, seperti berpartisipasi aktif dalam komunitas lokal dan bekerjasama dengan startup atau bisnis lain yang sevisi dan semisi dengan Anda.
7. Terlalu Takut Ditiru oleh Kompetitor
Apabila Anda baru memulai bisnis dengan ide unik, jangan keburu takut kreativitas Anda akan dicuri.
Memang, menjadi 'anak baru' di rimba bisnis memang tak mudah. Sekali saja salah dalam mengambil keputusan, kompetitor siap menjegal. Pun saat punya inovasi brilian, kompetitor juga tak segan akan menduplikasinya.
Singkirkan dulu ketakutan itu. Yang penting Anda tetap serius dan fokus menjalankan bisnis Anda, sambil berorientasi pada pemuasan konsumen Anda.
8. Pasang Iklan di Facebook
Meskipun memasang iklan di Facebook sangat memudahkan bisnis Anda dikenali oleh banyak individu di beragam tempat, teknik promosi ini, sayangnya, tidak selalu cocok bagi semua bisnis.
Kalau Anda mau rugi dan susah sedikit saja, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan daripada sekedar memasang iklan di Facebook. Caranya, coba pasang beberapa iklan di bermacam media selama seminggu berturut-turut. Dalam rangkaian tujuh hari tersebut, ukurlah media mana yang paling pas sebagai media promosi bisnis Anda. Saat sudah menemukan media yang paling pas, Anda tinggal berkonsentrasi menuangkan inovasi di sana saja. Cara seperti ini dipercaya lebih memudahkan proses branding bisnis Anda.
Lebih menguntungkan, bukan?
Masih banyak cara kok agar uang Anda yang diperuntukkan untuk marketing berguna sepenuhnya. Setuju?
Sumber gambar: rocketpost.com
0 comments:
Post a Comment