a

Monday, December 8, 2014

Sekilas Tentang Engraving (Plus Pak Mujirun)



desain gravir inspirasi unik penerapan

Familiar dengan gambar di atas? Tahukah Anda dibuat dengan cara apa dan oleh siapa karya indah tersebut? 

Sebagai salah satu teknik dalam percetakan (printing) dan desain tertua di dunia, engraving atau gravir, menyimpan eksotikanya sendiri. Diperkirakan, teknik ini berkembang pesat di Jerman sekitar tahun 1430. Engraving bisa digolongkan sebagai keterampilan spesial, karena membutuhkan ketelitian tingkat tinggi untuk menghasilkan garis-garis yang padu dan detail.

Gravir dimaksudkan untuk menatah atau mendekorasi suatu benda keras dan rata, misalnya pada permukaan baja dan perak. Penerapan engraving dewasa ini pun semakin berkembang, sehingga bisa ditemui di banyak media, seperti kartu nama, undangan pernikahan, hingga uang.

Uang? Ya, kebetulan, uang Republik Indonesia didesain dengan memakai teknik engraving, seperti di banyak negara lain. Selain menambah nilai estetika, kerumitan teknik ukiran halus ini juga dimaksudkan agar uang tidak mudah dipalsu.

Di Indonesia, tak banyak nama engraver uang (istilahnya delinavit) yang menggaung, tetapi ada nama yang tidak bisa kita kesampingkan begitu saja. Beliau adalah Bapak Mujirun.

Seringkali, kita hanya menikmati karya beliau tanpa mengetahui siapa penginisiasi dan eksekutor di balik karya dengan detail yang menakjubkan ini. Mulai bekerja di PERURI sejak tahun 1979, Pak Mujirun sudah membuat banyak sekali desain uang yang sering riwa-riwi di dompet kita, seperti pecahan Rp. 1.000 bergambar Kapitan Pattimura sampai desain 'Pak Harto Mesem' di uang Rp. 50.000.

Lebih lanjut, Anda bisa memelajari karya Bill Sanderson. Engraver ini cukup terkenal di dunia maya. Berikut beberapa karyanya:
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger