5 Cara Meminta Naik Upah pada Klien
Tidak seperti jenis pekerjaan tertentu yang harus berdemo, desainer grafis memiliki cara tersendiri untuk meminta kenaikan upah. Dan juga, lebih elegan.
Siapa juga yang tak ingin hasil karyanya diapresiasi lebih? Apalagi saat Anda merasa kualitas karya Anda sudah cukup kompetitif dan komersil di pasar nasional maupun internasional. Jika sudah begini, mendapatkan upah berlebih sepertinya bukan harapan yang muluk-muluk.
Apabila Anda ingin menaikkan tarif kerja, akan sangat terpuji apabila Anda memberitahukan hal ini terlebih dahulu pada klien. Hal ini ditujukan agar klien tidak merasa ditipu dan Anda juga tak kehilangan klien tetap Anda.
Nah, untuk membantu merumuskan pertimbangan yang matang soal kenaikan jasa desain Anda, graphicdesignblender.com telah menyarankan lima tahap yang bisa menuntun Anda membuat sebuah keputusan:
1. Berikan Alasan yang Logis Mengapa Tarif Anda Harus Naik
Pertama-tama, Anda harus menemukan argumen yang bisa diterima klien tentang naiknya tarif desain Anda. Ini beberapa contoh alasan yang tepat mengapa Anda harus naik gaji:
1. Anda bisa menawarkan nilai/value baru dalam karya Anda.
2. Anda sudah terlalu lama bertahan dengan tarif yang terlalu rendah dan Anda merasa sekaranglah saat yang tepat untuk menghargai diri Anda sebagaimana mestinya.
Sedangkan alasan berikut tidak cocok dijadikan patokan mengapa Anda harus meminta upah tambahan:
1. Anda berpikir Anda bisa lebih kaya dengan metode kerja yang sama.
2. Ada desainer atau agensi desain lain yang menawarkan harga lebih mahal.
Intinya, Anda harus berpikir panjang-panjang sebelum menaikkan tarif desain Anda, tetapi pastikan juga kinerja Anda sudah pantas dihargai lebih mahal.
2. Cek Ombak
Selanjutnya, Anda harus memastikan bahwa klien mau membayar upah baru yang sudah Anda tetapkan. Untuk mengantisipasi kaburnya klien-klien lama karena ketakutan melihat tarif baru Anda, ada perlunya Anda memperkuat taktik pemasaran untuk menjaring klien-klien baru dan berpotensi dijadikan pelanggan tetap.
Barangkali, setelah melakukan cek ombak, Anda akan menemukan klien yang setuju dan memahami alasan Anda meminta kenaikan upah, tetapi tak sedikit pula klien yang perlu diyakinkan lebih keras agar bisa menerima dan memahami alasan Anda. Mungkin, ada pula klien yang secara gamblang menolak ketetapan tarif baru Anda.
Hal ini mengindikasikan bahwa Anda perlu membuat brand (studio desain atau usaha desain freelance) Anda terlihat lebih berkualitas dan pantas bertarif lebih tinggi.
Apabila masih banyak klien yang menolak kenaikan upah Anda, bisa jadi Anda menarget pasar yang salah atau ketetapan tarif baru Anda memang terlalu tinggi dan tak terjangkau.
3. Bangun Bisnis 'Baru'
Dari tahapan kedua, Anda akan belajar bahwa dengan mematok tarif baru, bisa berarti Anda sedang membuat bisnis 'baru' pula. Bisa jadi target klien Anda akan bergeser kepada klien yang berani membayar tinggi saja, seperti klien korporat.
Sederhananya, hal ini disebabkan karena merek Anda sedang melakukan karakterisasi ulang alias rebranding, karena ada nilai jual tambahan yang Anda tawarkan plus nominal penebusan karya Anda yang meningkat.
Saat Anda berada di 'anak tangga' ini, nikmati saja prosesnya sembari menunggu bisnis Anda siap melaju ke tahapan selanjutnya.
4. Mau Main 'Aman' Dulu atau Tidak?
Apabila kalkulasi Anda untuk sementara ini mengharuskan Anda bermain 'aman' demi kelangsungan hidup Anda dan bisnis Anda, lakukanlah.
Bermain 'aman' di sini maksudnya ialah mempertahankan klien lama dengan tarif lama pula, sembari terus menemukan klien baru yang cocok dengan ketetapan harga baru Anda.
Namun, kendala dari metode ini ialah kendurnya hasrat Anda untuk mendesain dengan tulus. Karena Anda sudah menentukan harga baru untuk orang lain, bukan tidak mungkin Anda akan bekerja setengah-setengah pada klien lama yang membayar Anda lebih rendah.
Di sisi lain, apabila Anda merasa semua elemen bisnis dan personal Anda sudah siap untuk tarif baru, Anda tidak perlu bermain 'aman'.
5. Kabari Klien Soal Tarif Baru Anda
Klien tidak akan pernah menyukai sifat Anda yang tiba-tiba menaikkan harga tanpa pemberitahuan. Atau saat alasan Anda naik gaji tidak bisa mereka terima.
Baiknya, Anda meluangkan waktu khusus untuk membicarakan ini pada mereka, entah lewat surel maupun telepon. Berikan mereka pemahaman mengapa upah Anda harus bertambah sampai klien Anda benar-benar bisa memakluminya. Mungkin, tidak akan mudah untuk melakukan hal ini, namun selama Anda 'dipersenjatai dengan alasan yang tepat, rasa-rasanya Anda akan tetap bisa memenangkan 'pertempuran' ini.
Taktik 'pendekatan' seperti ini, secara psikologis, adalah cara termudah untuk membuat klien Anda memaklumi upah baru yang sudah Anda tetapkan. Kalaupun taktik ini gagal dan hubungan kerjasama Anda dan klien harus berakhir, setidaknya Anda mengakhirinya dengan impresi yang baik.
Setelah memahami artikel di atas, apakah Anda sudah siap menaikkan tarif desain Anda?
Sumber gambar: dumblittleman.com
0 comments:
Post a Comment