10 Momen Paling Menyedihkan Bagi Desainer
Menjadi seorang pekerja kreatif tidak selalu menyenangkan. Apalagi saat Anda pernah berada pada momen-momen berikut ini. Dan - parahnya lagi - belum mampu beranjak darinya.
Menyadari fakta ironi yang hidup di masyarakat, Keri Smith membuat sebuah proyek 'How to Feel Miserable' yang juga bagian dari Artist's Survival Kit. Meskipun bertitel 'artists', namun hal ini seperti sudah cukup merangkum kegelisahan para pekerja kreatif secara umum. Menyadur dari CreativeBloq.com, berikut perwakilan perasaan dan pengalaman Anda yang ditulis oleh Keri Smith:
1. Sering Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Kita sudah melakukan banyak pekerjaan sebagai desainer, dari ilustrasi, tipografi, hingga desain 3D, tetapi selalu saja ada seseorang di luar sana yang sudah menguasai banyak teknik mendesain dan lebih baik dari kita.
Don't : Temukan siapa orang tersebut lalu selimuti diri Anda dengan kecemburuan dan yakinkan bahwa diri Anda akan selalu berada di bayang-bayangnya.
Do : Cari tahu teknik mana yang paling Anda kuasai daripada kebanyakan orang. Pelajari desainer dengan kemampuan yang kompleks dan fokuskan diri Anda untuk meningkatkan kemampuan spesial Anda tersebut secepat mungkin.
2. Berharap Keluarga Akan Mendukung Penuh Karir Anda
Daripada berharap keluarga Anda akan menjadi pemandu sorak pribadi Anda, carilah dukungan dari sesama desainer. Bahkan keluarga sendiri kadang tidak selalu memberikan dorongan positif dan Anda harus sadar akan hal itu.
Don't : Terus mengupayakan pengakuan dari keluarga dan merasa hina saat mereka tidak mengapresiasi pekerjaan Anda sebagai seorang pekerja kreatif.
Do : Berkumpul dan belajar bersama teman, kolega, dan orang-orang yang senasib dengan Anda - yaitu desainer. Dapatkan kritik dan saran yang positif dengan mengunggah hasil karya Anda di dunia maya.
3. Merasa Sukses Gara-Gara Sebuah Proyek Saja
Saat Anda merasa sudah menelurkan desain terbaik dalam karir Anda dan Anda yakin ini lah awal dari masa keemasan Anda, think again.
Don't : Agung-agungkan sebuah proyek seperti itu adalah proyek yang diturunkan langsung untuk kebaikan seluruh umat manusia di dunia. Saat klien atau bos Anda menolak buah pikiran Anda di sana, jadilah orang paling menyedihkan yang pernah hidup.
Do : Sadar bahwa kesuksesan adalah hasil komulatif dari proses plus usaha keras dan percaya kesuksesan akan datang sedikit demi sedikit.
4. Bertahan Dengan Pemikiran yang Sudah Anda Miliki
Ada banyak sekali inspirasi di luar sana. Mengapa Anda tidak mencoba untuk 'tersesat' di dalamnya?
Don't : Genggam erat saja terus sudut pandang yang Anda miliki dan salahkan setiap orang yang berseberangan dengan Anda.
Do : Nikmati proses mempelajari hal baru dan membentuk benteng pengetahuan dan kemampuan baru, bisa dari buku atau tutorial di dunia maya.
5. Tidak Menghargai Keahlian Sendiri
Rendah hati itu sifat yang sangat terpuji, tapi pesimisme hanya akan mengurung Anda pada penjara diri.
Don't : Percaya pada diri sendiri bahwa Anda adalah orang yang tidak tahu apa-apa dan akan ada 'juru selamat' yang mengangkat Anda menjadi desainer sesungguhnya.
Do : Fokus pada hal yang Anda ketahui dan sadari bahwa tidak ada orang yang mengetahui dan bisa melakukan semua hal. Kemudian, jadilah seorang yang spesial di bidang favorit yang Anda geluti itu.
6. Membiarkan Anda Dikontrol oleh Uang
Ya, memang benar kita semua butuh dibayar setelah bekerja, tetapi jangan sampai Anda diperbudak oleh uang. Jika Anda mau mengingat ke belakang sebentar, pasti uang bukanlah alasan yang menerjunkan Anda pada dunia desain, jadi stop terobsesi olehnya.
Don't : Kesampingkan antusias dan ketertarikan Anda tentang desain dan lupakan esensi proses dalam sebuah penciptaan karya, lalu nikmati kepekaan Anda sebagai desainer, pekerja kreatif, dan manusia bermoral memudar.
Do : Gagaslah sebuah side project dan belajar lebih banyak dari sana. Rasakan kembali nikmatnya kepuasan di setiap tahapan mendesain yang dulu Anda idam-idamkan.
7. Tunduk Pada Tekanan Sosial
Ada saatnya Anda melihat dunia dari perspektif yang berbeda daripada orang lain, namun seiring berjalannya waktu, idealisme Anda tersisihkan dan akhirnya Anda terpaksa mengikuti alur yang dulu Anda benci.
Don't : Percaya bahwa bos atau klien Anda adalah orang-orang yang anti dengan kreativitas. Tetaplah di jalur aman dan membosankan Anda sekarang.
Do : Kreativitas dalam diri selalu tak bisa diredam, oleh karena itu, berekspresilah. Jadilah diri sendiri dan orisinil. Have so much fun!
8. Hanya Melakukan Pekerjaan yang Disukai oleh Keluarga Anda
Merasa bosan bekerja dari pagi hingga sore hari seperti yang kebanyakan orang lakukan? Anda hanya perlu untuk lebih menikmati hidup dengan melakukan apa yang Anda sukai. Oh, iya, pekerjaan yang keluarga Anda lihat dari Anda tidak selalu menjamin kebahagiaan Anda di kemudian hari.
Don't : Bekerja dari pagi hingga larut, di kantor yang membosankan, bersama rekan-rekan yang hidupnya juga datar sepanang hidup Anda. Buat orang lain senang, tapi bukan diri Anda.
Do : Ciptakan sesuatu yang Anda sukai. Menjadi pekerja lepas atau freelance adalah jawaban yang hampir mendekati sahih untuk mengejar cinta abadi Anda dan menjadi tuan untuk diri sendiri.
9. Melakukan Semua yang Diminta oleh Klien
Anda harus memiliki mental baja untuk bekerja sebagai desainer agar tidak menjadi seperti mereka yang selalu berkata 'ya' pada orang lain.
Don't : Ikuti semua saran dari orang lain. Selalu.
Do : Percaya pada ide yang Anda temukan dan bangun sendiri, namun tetap bersedia beradu argumen secara positif.
10. Menyusun Cita-Cita yang Tidak Mungkin Dicapai
Deadline yang terlalu absurd dan tidak realistis sama sekali bisa menjadi awal kekewaan tak berujung Anda. Memang benar, tidak ada salahnya menggantungkan cita-cita setinggi langit, tetapi perkirakan dengan matang juga durasi pencapaiannya.
Don't : Hadiahi diri Anda dengan beragam tugas yang tenggat waktunya sangat pendek dan hampir bersamaan dan rasakan sensasi kegagalannya.
Do : Pilah dan pilih tujuan yang realistis, kemudian bagi mereka dalam tugas yang lebih kecil dan bisa diselesaikan. Selain untuk meringankan Anda, hal ini bisa mengukur sudah seberapa jauh Anda berproses menggapai mimpi-mimpi Anda. Saat Anda tidak sanggup memenuhi sebuah deadline, perbaiki kesalahan tersebut sehingga Anda bisa lebih terorganisir di masa depan.
Image credit: designerbs.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment