a

Friday, July 4, 2014

Menguping Obrolan 99designs dengan Desainer Orkha Creative



Jika Anda penasaran dengan siapa orang-orang di balik rentetan 'masterpiece' dari Orkha Creative, mari berkenalan lebih dekat dengan dua desainer brilian dari tim kami.

Seperti yang sudah kami kabarkan sebelumnya, dua desainer Orkha Creative, Fattah Setiawan dan Bramanto Setyaki, berhasil menjuarai kontes ilustrasi dari 99designs bertajuk 99designs Café. 99designs kemudian mengajak mereka duduk manis sambil berbincang soal desain, Indonesia, dan membagikan wejangan untuk para design-enthusiasts.



(ki-ka) Caroline dari 99designs, Fattah, dan Bramanto


99designs: Ceritakan pada kami bagaimana Anda dan tim Anda bekerja.

Fattah: Pada awalnya saya bekerja sebagai seorang creative assistant di sebuah perusahaan hospitality management. Lambat laun pekerjaan mulai menumpuk, saya pun mulai kewalahan. Saya akhirnya memutuskan untuk mengajak desainer lainnya untuk membantu saya di sini. Sampai tahun lalu, saya masih rajin mengikuti kontes di 99designs, yang berdampak juga pada membanjirnya direct client (yang dulunya adalah pemilik kontes yang kontesnya berhasil saya menangkan). Singkatnya, saya beranikan diri untuk keluar dari pekerjaan saya disana dan mulai mengembangkan sekaligus membangun studio desain saya sendiri (Orkha Creative). Disinilah perjalanan dimulai, dengan keunggulan portofolio saya dari 99designs, tentunya.


99designs: Bagaimana akhirnya Anda bisa ikut serta di '99designs Café Illustration Contest'? 

Fattah: Saat itu, saya melihat pengumuman di 99designs Designer's Blog tentang proyek illustrasi ini. Saya sangat tertarik mengikutinya, karena kontes ini ditujukan untuk acara di tempat tinggal saya, Indonesia.

Setelah membaca brief, awalnya saya yakin sekali ini adalah 'makanan sehari-hari' rekan saya, Bramanto Setyaki. Akhirnya, saya mengirim tautan kontes tersebut padanya, namun saya sendiri juga sudah memiliki konsep yang solid untuk dieksekusi pada karya saya nantinya. Ternyata, karya milik Bram dieliminasi dan - secara mengejutkan - karya saya berhasil masuk ke babak final.

Pada menit-menit akhir babak final, saya memutuskan untuk meminta bantuan Bram untuk menginterpretasikan konsep saya dengan eksekusi manual (hand-drawing). Saya sangat yakin dengan kemampuan Bram, sebab dia sangat mahir dalam lettering dan hand-drawing (studio desain kami adalah penyedia jasa chalk-art pertama di kota kami).

Saya cukup puas dengan hasil karya Bram dalam menginterpretasikan konsep saya. Tak ayal, saya pun mendapat feedback yang sangat positif dari Contest Holder (CH), dan ketika daftar pemenang diumumkan, kami keluar sebagai pemenangnya.


99designs: Bagaimana perasaan Anda saat mencantumkan pola dan simbol khas Indonesia dalam karya Anda?

Fattah: Mari kita ambil desain ilustrasi saya untuk kontes 99designs Café sebagai contoh. Saya menggunakan siluet Gunungan, ikon dari Wayang Kulit dari kebudayaan etnis Jawa. Sebenarnya di dalam Gunungan itu sendiri, terdapat elemen-elemen mendetail yang lebih mencengangkan. Seandainya saya juga bisa mengangkat detail seperti pada Gunungan yang asli, mungkin hasilnya bisa lebih bagus.


99designs: Apa tujuan Anda memasukkan elemen tersebut?

Fattah: Kekayaan budaya Indonesia sudah tak diragukan lagi. Bayangkan saja, kami memiliki lebih dari 300 kelompok etnis dan masing-masing dari mereka memiliki karakter visual yang khas dan istimewa. Unsur etnis dari Indonesia, sejauh ini, belum banyak dikenal dalam dunia grafis. Mungkin yang paling dikenal adalah pola Batik, padahal di luar sana masih sangat banyak sekali elemen grafis tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu, contohnya : motif kain Ulos dari Batak yang cenderung geometris, motif dekoratif tatto Suku Dayak di Kalimantan, unsur pahatan Bali yang terpengaruh budaya Hindu, dan masih banyak lainnya. Mengangkat tema 'Tradisional Indonesia' dalam sebuah karya desain pasti akan melahirkan sentuhan yang unik dan eksotis.

Sayangnya, mengemas unsur tradisional dalam desain itu tidak gampang, karena terkadang tidak cocok untuk beberapa grafis itu sendiri. Mungkin, misi yang harus segera dimulai, baik oleh saya maupun desainer-desainer grafis Indonesia lainnya, adalah memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara melalui desain.

Bramanto: Generasi kita sekarang ini berada dalam pengaruh budaya asing yang sangat kuat. Memasukkan elemen khas Indonesia dalam desain adalah salah satu cara melestarikan dan menunjukkan kecintaan kita pada budaya tradisional sebagai warisan berharga bagi Indonesia.


Poster karya Bramanto Setyaki


99designs: Bramanto, seringkah Anda mendesain dengan menyisipkan elemen khas Indonesia?

Bramanto: Selain untuk proyek 99designs Café, ada proyek lain yang pernah saya selesaikan, yaitu desain poster untuk acara di sebuah universitas di Malang. Saya sangat tertantang untuk menaklukkan proyek ini karena tema yang diangkat adalah tradisional tetapi dengan gaya ngepop yang tetap asyik. Akhirnya, saya belajar untuk bereksplorasi dan menemukan variasi pola dasar dari tiap budaya tradisional Indonesia, menyusun dan mengombinasikannya dengan pola lainnya sembari memberinya sentuhan terkini agar lebih menarik bagi remaja.

Di luar proyek itu, saya juga pernah mendesain logo untuk restoran bernama Pangeran Muda yang memiliki spesialisasi di pengolahan menu dari ikan. Di sini, saya diharuskan untuk menggabungkan simbol atau pola dari budaya Jawa. Akhrinya, jadilah logo yang dibentuk dari huruf 'P' dan membentuk simbol ikan dalam style yang sangat Indonesia.


Logo Ikan Goreng 'Pangeran Muda' karya Bramanto Setyaki


99designs: Sejauh apa kecintaan Anda pada Indonesia mempengaruhi desain Anda?

Fattah: Dalam sejarahnya, seniman-seniman dari Indonesia sudah terkenal dalam kesabarannya dalam mengolah detail. Etos itulah yang saya coba terapkan dalam setiap desain saya, memperhatikan setiap detail untuk memperkuat keseluruhan desain.

Belakangan ini, saya terinspirasi oleh bagaimana orang-orang Indonesia di masa lampau mampu membangun candi yang sangat besar yang indah dan kaya akan detail. Saya terus berpikir, bagaimana sebuah tim bisa melahirkan sebuah karya dengan kompleksitas yang sangat tinggi? Bagaimana membangun sebuah sistem kerja? Bagaimana sistem ini bisa mempertahankan kualitas seni yang tinggi, meskipun dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda? Bagaimana menghasilkan karya yang akan terus dikenang orang lain? dan sebagainya. Saya rasa, masih banyak pertanyaan yang harus saya jawab bersama tim saya ke depan.


99designs: Apa yang ingin Anda capai bersama tim Anda? 

Fattah: Untuk beberapa waktu ke depan, kami akan lebih fokus untuk memantapkan posisi kami sebagai sebuah studio desain di kota kami, Malang. Alasannya sederhana, kami rasa, pengertian akan pentingnya desain grafis - terutama bagi pelaku bisnis - masih sangat kurang disini. Kami merasa terpanggil untuk melakukannya sekarang, mungkin akan kami awali dengan mengedukasi para pengusaha muda.

Selanjutnya, kami ingin membentuk tim yang difokuskas untuk mengikuti kontes di 99designs dan menjadikannya kontestan yang patut diperhitungkan di dunia desain.


99designs: Apa saran yang bisa Anda berikan untuk desainer yang berbakat dan sangat bersemangat di luar sana?

Fattah: Perlakukan Contest Holder (CH) sebagai seorang klien, pahami kebutuhannya, jalin komunikasi yang baik dengannya, dan jangan terlalu menganggap mereka sebagai bos. Begini logikanya: CH bisa memilih desain sesuka hati mereka, tetapi kita juga bisa memilih kontes sesuka kita. Nah, kalau CH memiliki hak untuk mengeliminasi desainer semaunya, mengapa kita juga tidak bisa selektif dalam memilih kontes?

Jangan menganggap kontes terlalu serius, karena begitulah cara crowdsourcing bekerja. Saya pribadi tidak 100% setuju dengan konsep crowdsourcing, tapi kalau kita bisa 'bersenang-senang' dengan membantu orang lain (seperti CH), mengapa kita tidak? Menikmati proses seperti ini juga termasuk jalan kita untuk lebih berkembang dan sukses, bukan?

Dan bagi kalian para desainer yang masih berusaha keras mengejar status Platinum, saya menyarankan untuk terus mencoba berkompetisi di 99designs. Begitu ada pengumuman akan diadakannya community contest di 99designs Designer Blog, jangan ragu untuk berpartisipasi. Mengapa? Karena di community contest inilah sebagian besar perhatian staff 99designs tertuju. Begitu desain kalian yang bagus dan orisinil itu masuk ke radar mereka, mereka tidak akan ragu untuk mengangkat status kalian menjadi Platinum. Have so much fun!


Simak versi Bahasa Inggris dari wawancara ini di sini.
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger