4 Tips Untuk Menentukan Font Untuk Web
Sebagai elemen terpenting dalam desain, tipografi harus mendapatkan fokus khusus dari tiap desainer grafis. Karena disadari atau tidak, penggunaan tipografi yang tepat guna bisa meningkatkan keefektifan sebuah desain dengan sendirinya.
Meskipun peran font bisa sevital itu, namun tidak semua desainer grafis peka akan hal ini. Mereka seakan kurang berusaha dan fokus dalam mengoptimalkan penggunaan font yang mereka pilih.
Syukurlah, tips-tips berikut bisa menjadi jalan keluar dari masalah di atas:
1. Mudah Dibaca
Apalah arti sebuah font apabila tidak bisa dibaca?
Kriteria utama font yang cocok untuk website – dan beragam bentuk desain lainnya – adalah bisa dibaca. Kesampingkan dulu poin estetika, tetaplah berorientasi pada fungsional dari sebuah font itu sendiri. Anda bisa berkreasi sedikit ketika tiba saatnya untuk mendesain font untuk headline atau quoted text, tetapi font untuk body harus tetap jelas untuk dibaca dengan ukuran standard dan tidak menyulitkan mata pembaca.
Secara alamiah, mata manusia lebih fokus pada teks yang dicetak pada kertas biasa daripada teks di layar monitor, jadi berhati-hatilah dalam menentukan hierarki informasi dalam website karena orang-orang cenderung mencari elemen yang paling eye-catching dari konten keseluruhan sebuah website. Pertimbangkan penggunaan ukuran font dan white space agar website lebih nyaman untuk dibaca.
2. Kenali Font
Ada teknik tersendiri ketika mengombinasikan font. Yang harus Anda ketahui adalah, tiap font memiliki karakternya sendiri. Latih kepekaan Anda dalam menyocokkan kepribadian tiap font agar dapat membuat kombinasi yang tepat berdasarkan persamaan ataupun perbedaannya.
Anda juga perlu memilih font yang sesuai dengan suasana atau karakter dari pesan yang diangkat dalam sebuah website, misalnya font yang tebal menunjukkan kekuatan dan kepercayaan diri, sedangkan font yang terlihat tipis dan enteng mengindikasikan keterbukaan dan keluwesan. Eksploitasi emosi dalam font seperti ini sangat efektif dalam menunjukkan perasaan dan sikap pada pembaca dan pengunjung website.
3. Jangan Gegabah
Sebagai seorang profesional, sudah saatnya kita menghargai karya desainer lain, misalnya dengan membeli font yang Anda butuhkan untuk kepentingan mendesain website.Namun terkadang, font yang sudah kita beli hasilnya mengecewakan karena kita tidak mencobanya terlebih dahulu. Untuk amannya, belilah font di lapak yang menyediakan jasa trial seperti Monotype.
Untuk menghemat waktu dan tenaga, solusi lainnya yang bisa Anda manfaatkan adalah dengan memakai font yang gratis. Salah satu blog yang memanjakan desainer, Creativebloq, sudah menyediakannya untuk Anda di sini. Kelemahan font gratisan biasanya terletak pada kerning yang tidak tepat dan lebar dan tinggi font yang tidak konsisten. Jika Anda adalah desainer grafis yang selalu merasa tertantang, Anda bisa menciptakan font Anda sendiri.
Beberapa font juga tidak bisa diadaptasi oleh sembarang browser atau platform. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan sebanyak mungkin percobaan untuk memastikan font tersebut sudah menyatu dengan website dan bisa diakses secara luas oleh segala browser atau platform.
4. Manfaatkan Tools Lain
Setelah melakukan tips-tips di atas dan konsep Anda dirasa sudah benar-benar matang, jangan keburu puas dulu. Manfaatkan alat-alat berikut untuk membuat hasil kerja Anda lebih sempurna:
~ Google Web Fonts, Font Squirrel and Lost Type Co-Op: Surganya web font gratis dan open-source. Cocok sekali untuk meningkatkan nilai jual desain website Anda.
~ CSS Typeset: aplikasi CSS interaktif untuk membantu menhasilkan CSS yang tepat untuk Anda.
~ WhatTheFont: mencari tahu font yang digunakan oleh sebuah website atau gambar tak pernah semudah ini.
Tipografi adalah teknik yang cukup rumit. Ilmu dan pengalaman yang harus Anda cari pun tak bisa berhenti sampai di sebuah titik saja, mengingat teknologi terus berkembang dan kebutuhan semakin beragam.
Semoga tips di atas bisa membantu Anda dalam menyelesaikan misi menentukan font untuk website.
Referensi:
0 comments:
Post a Comment