a

Tuesday, April 8, 2014

Desain Brosur: 10 Tips Kreatif




Mungkin mendesain brosur buat Anda adalah tantangan yang biasa, tetapi untuk membuat klien Anda terkagum-kagum ketika melihat desain brosur yang Anda buat, apa sudah bisa?

Memang sekarang ini template brosur sudah berserakan di dunia maya, kemampuan untuk mendesain brosur pun juga sudah menjadi milik semua desainer. Saatnya pindah dari jabatan ‘desainer brosur yang keren’ menuju ‘desainer brosur yang keren banget’. Ini dia tipsnya:


1. Tentukan Target Sebelum Memulai

Ketika ada klien yang meminta untuk didesainkan brosur, selalu tanyakan tujuan mereka membuat brosur sekaligus target konsumen mereka di awal-awal. Dalam beberapa kasus, klien Anda membuat brosur baru karena brosur yang sudah pernah mereka punya sebelumnya tidak memuaskan. Pastikan Anda memahami sungguh-sungguh target awal yang ingin mereka raih.


2. Kurangi Font

Ngapain memikirkan banyak jenis font ketika mendesain brosur? Yang penting tentukan saja font untuk heading, subheading, dan body. Banyak desainer pemula yang memilih untuk memakai headline font yang tidak pernah dipakai orang sebelumnya – bahkan juga kadang belum pernah dibuat. Ketika menginjak sesi diskusi pemilihan font dengan klien Anda, mereka biasanya akan lebih cerewet demi menjaga citra perusahaan mereka dalam brosur. Bersiaplah dengan hal tersebut.


3. Jangan Lupakan Kertas

Siapkan stok kertas yang memadai karena proses desain membutuhkan pelarutan beberapa pemikiran sebelum mengaplikasikannya ke komputer. Pastikan juga ukuran kertas yang dimaksud oleh klien Anda sudah pas. Tentunya, akan lebih baik pula jika jenis kertas sudah direncanakan bersama.


http://media.creativebloq.futurecdn.net/sites/creativebloq.com/files/images/2012/03/ART193.manual_60_61.bpf_hands.jpg.jpg


4. Pastikan Tercetak dengan Benar

Bagi brosur, printing menjadi vital dan penting. Namun seringkali, hasil cetak yang terbaik tidak diprioritaskan oleh klien Anda. Sebelum dicetak dalam jumlah yang banyak, lakukan beberapa eksperimen untuk mengetahui bagian mana yang tidak sempurna dan harus direvisi.

.
5. Posisikan Diri Sebagai Pembaca

Ketika mendesain brosur, selalu bayangkan brosur itu nantinya akan disebarkan dimana, apakah brosur itu dipajang di dunia maya, dibagi-bagikan di bazar, ataukah itu hanya brosur yang sengaja ditinggalkan di halaman rumah atau kaca mobil. Desainkan untuk calon pembaca, bukan untuk Anda sendiri!


6. Cari Kalimat yang Simpel

Desain yang menonjol seringkali berawal dari desain terbaik nan tersimpel. Jika klien Anda meminta desain brosur dengan gambar yang berserakan, lebih baik dipinggirkan dulu deh. Solusi yang paling mungkin adalah menggunakan tipografi, dengan rentetan kalimat yang tidak banyak namun tetap lugas dan bersahaja.


7. Berkawan dengan Pena dan Kertas

Selain mahir memainkan mouse atau drawing pad, cobalah melakukan brainstorming lewat sketsa di atas kertas. Proses brainstorming memang sebaiknya dilakukan sebelum mendesain apapun, juga dengan siapapun Anda bekerja. Ide tidak datang begitu saja dan akan tinggal selamanya ketika kita tidak menelurkannya – apalagi Anda tidak bisa bertelur.


8. Pertahankan Hal yang Baik

Jangan sok anti-mainstream dulu ketika mendesain brosur, dengan mengesampingkan tuntunan dasar menciptakan karya terbaik! Misalnya, kebanyakan desainer memilih setia pada 10 hingga 20 jenis font. Ada ‘ayat’ yang mengharuskan seorang desainer mengapa masih sering memakai Helvetica dan Rockwell sebagai headline font.


http://media.creativebloq.futurecdn.net/sites/creativebloq.com/files/images/2012/03/ART193.manual_60_61.cardmaster_hands.jpg.jpg


9. Ciptakan Kesan Pertama yang Sempurna

Brosur yang Anda buat harus sesuai dengan bisnis yang dijalani klien Anda. Contohnya, organisasi amal dan non-profit tidak butuh brosur yang mewah yang nantinya bisa mengundang persepsi miring dari para donatur dan relawan. Sebaliknya, brosur yang mengiklankan produk terbaru haruslah spektakuler demi memunculkan cinta pertama dari para pelanggan.


10. Be Careful!

Sudah selayaknya brosur yang keren dihiasi oleh beberapa foto yang relevan dan menarik. Namun jika Anda tidak memiliki studio foto atau stok foto pribadi, mencomot dari website penyedia foto gratis maupun yang berbayar adalah solusinya. Asal, Anda harus pintar-pintar dalam memilih gambar, sehina-hinanya, jangan mengambil  gambar di halaman pertama Google Images dong.


Disadur dari: 
creativebloq.com
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger