a

Monday, October 13, 2014

5 Font yang Bisa Merusak Desain Anda



font yang buruk untuk desain


Pentingnya desainer mendalami tipografi adalah agar grafis yang sudah didesain dengan indahnya tidak rusak karena pemilihan 'font' yang salah.

Menentukan font untuk desain kasarnya mirip saat Anda memilih dan memilah buah di pasar. Tentunya Anda menginginkan yang terbaik saja untuk dibawa pulang, bukan?

Dari milyaran font yang ada, Anda pun harus cermat untuk memilih font dan menyelaraskannya dengan desain Anda. Beberapa font seperti Papyrus, Comic Sans, dan Curlz memang telah diamini oleh sebagian besar desainer bisa merusak keindahan desain, namun masih ada font yang harus Anda tinggalkan saat mendesain. Kumpulan font tersebut menurut graphicdesignblender.com di antaranya:


1. Verdana

font yang jelek verdana

Seperti Helvetica dan Arial, Verdana sebenarnya diciptakan untuk memfasilitasi kebutuhan kita untuk membaca apapun yang ada di dalam layar. Maka dari itu, tak heran bila font ini sering muncul pada e-book atau teks dalam perangkat elektronik. Meskipun font ini bisa dibilang cukup fungsional dan tersedia baik pada Mac dan Windows, sayangnya, font ini tidak terlalu mewah apabila diaplikasikan pada desain yang dicetak.


2. Bauhaus

font yang jelek bauhaus

Teksturnya yang bergelombang memang membuat Bauhaus sangat khas dan mudah dibedakan dari font lainnya. Lahirnya font Bauhaus sebenarnya terinspirasi dari aliran desain Bauhaus yang muncul di awal abad ke-19. Meskipun font ini cukup ikonik dan bersejarah, karakternya sering berbenturan dengan ide desain Anda, terutama bagi desain yang mengaplikasikan teknik yang lebih moderen.


3. Bradley Hand

font yang merusak bradley hand

Awam hobi sekali menggunakan Bradley Hand saat membutuhkan font yang mirip dengan tulisan tangan. Bahkan, memilih Bradley Hand pun sudah menjadi refleks alamiah mereka. Sisi humanis dari font ini memang sering dipakai oleh korporasi dan instansi dalam dokumen resmi, namun bagi desainer, memakai font seperti ini mengesankan kemampuan mendesain yang masih terlalu klise.


4. Bleeding Cowboys

font yang merusak bleeding cowboys

Dulunya, font ini kerap muncul di desain kaos, blog, tato, bahkan hingga album musik. Kesan pemberontak, musik cadas, dan 'kotor' yang muncul dari font ini memang sangat menggoda untuk digunakan. Namun, penggunaannya yang terlalu berlebihan lama-kelamaan ternyata cukup meresahkan, lebih tepatnya, setelah Daughtry menggunakan font ini untuk sampul albumnya yang berjudul Leave This Town.


5. Courier New

font yang merusak courier new

Kekuatan Courier dalam hal keterbacaan dan kejelasan ternyata juga bisa merusak komposisi desain Anda, apalagi saat Anda memasukkan font ini sebagai salah satu elemen dalam website. Lebih baik, gunakan font Courier pada dokumen yang berisi kode yang cukup memusingkan atau naskah drama yang panjang. Jarak antar huruf yang tidak terlalu proporsional dan tekstur yang lebih mirip dengan tulisan mesin ketik membuatn Courier lebih berfaedah ditempatkan pada media yang cetak, bukan di dalam layar monitor.


Itulah beberapa font yang disarankan untuk tidak dipakai demi makin manisnya desain yang telah Anda buat.

Apakah Anda pernah 'alergi' saat memakai font tertentu?


Image credit: teamlab.usc.edu
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger