Yes! Desainer Grafis Tak Harus Bisa Menggambar
Ada kabar gembira bagi Anda yang tidak piawai menggambar, tetapi sungguh-sungguh ingin menjadi desainer grafis.
Selalu ada jalan untuk menggapai mimpi dan bisa menggambar ternyata bukanlah satu-satunya cara untuk menjadi desainer grafis profesional. Pendapat ini dikemukakan oleh Nancy Cleary, seorang art director di Wyatt-MacKenzie Publishing, Inc. Dulu, Nancy juga pernah diolok-olok karena gambarnya lebih mirip cakar ayam, tetapi lihat ia sekarang, kritik dan celaan yang pernah ia terima berhasil ia bungkam dengan karir di industri desain yang cemerlang.
Menurut lulusan Rhode Island School of Design itu, ada beberapa jalan yang ia juga telusuri untuk keluar dari masalah pelik ini:
1. Cukup dengan Sketching
Saat pertama kali duduk di bangku kuliah, Nancy langsung minder. Nancy mengaku bahwa ia baru bisa mensketsa, padahal kemampuan menggambar teman-temannya sudah sangat jauh di atas Nancy. Ia pun akhirnya harus belajar lebih tekun dan giat untuk mengejar ketertinggalannya.
Nancy juga menuturkan bahwa skill menggambar bukanlah segalanya, yang terpenting, seorang desainer grafis harus memiliki konsep yang matang, meskipun hanya sebatas sketsa. Konsep yang matang tersebut akan lebih padu bila ditunjang dengan pengetahuan dan ilmu dasar dalam menggambar, nantinya.
2. Bersahabatlah dengan Komputer
Syukurlah, pensil dan kertas bisa tergantikan oleh kehadiran komputer, dewasa ini. Bersyukurlah kembali karena software untuk mengeksekusi grafis yang sudah ada sekarang ini sangat memudahkan kerja para desainer, termasuk bagi desainer yang kemampuan menggambarnya tergolong rendah.
Ketergantungan desainer terhadap program komputer memang tinggi. Tak heran, kemampuan hand-drawing sudah sering dikesampingkan. Lihat saja kualifikasi lowongan kerja sebagai desainer grafis, sangat jarang kemampuan menggambar yang apik dicantumkan di sana.
Namun, komputer bukan satu-satunya senjata desainer grafis. Faktanya, desainer grafis yang sukses adalah mereka yang juga mampu menggabungkan ilmu dan pengalamannya untuk melahirkan desain yang dinamis dari sebuah sketsa semata.
3. Minta Bantuan Para Ahli (Jika Membutuhkan)
Dalam industri desain, kerjasama antar spesialis, seperti ilustrator, tipografer, fotografer, dan sebagainya, sangat dibutuhkan. Jangan kaget jika nantinya Anda menemui proyek 'tawuran', alias proyek yang lahir dari buah tangan dan pikiran milik beberapa ahli di industri desain.
Nah, kalau Anda sadar bahwa Anda memiliki kelemahan dalam menggambar, jangan malu untuk mengharap tenaga bantuan dari ilustrator. Apalagi jika Anda menjabat sebagai art director, kepemimpinan dan kerjasama tim Anda akan sangat berguna. Tak cuma membuat, desainer grafis secara naluriah harus mampu menggabungkan beragam elemen dari berbagai sumber daya yang ada.
Jadi, jangan padamkan cita-cita Anda sebagai desainer grafis hanya karena Anda tidak bisa menggambar. Ingat pepatah sederhana yang sering kita dengar, bahwa ketekunan bisa mengalahkan bakat. Maju Terus!
"Mereka boleh merendahkan kemampuan menggambar saya, tetapi di dunia bisnis, mereka harus menghormati saya sebagai art director yang menggaji mereka" - Nancy Cleary
Image credit: cauldronsandcupcakes.files.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment