a

Wednesday, June 18, 2014

Menentukan Warna untuk Website



http://ak5.picdn.net/shutterstock/videos/6189443/preview/stock-footage-color-bars-signal-interference-fps-a-looped-set-of-color-bars-experiencing-technical.jpg

Tahukah Anda bagaimana memanfaatkan warna untuk meningkatkan daya tarik dan fungsi dari sebuah website? 

Warna dapat menstimulasi otak dan juga mempengaruhi emosi manusia. Sebagai contoh, warna merah muda yang marak terlihat pada bulan Februari dapat mengindikasikan pada otak bahwa Valentine's Day sudah dekat. Begitu juga dengan munculnya perasaan bahagia dan tenang ketika kita memandangi awan yang cerah dan berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa warna tertentu sangat lekat dengan asosiasi dan arti khusus.

Saat ini, sudah banyak website yang sukses menerjemahkan kontennya ke beragam bahasa, namun tidak semua website disukai oleh pengaksesnya. Bisa jadi, penyebabnya adalah website tersebut melupakan kekuatan dari warna untuk berkomunikasi.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa keistimewaan warna sehingga perannya bisa begitu vital bagi sebuah website. Sebagai salah satu elemen penting pembangun website, warna dapat membentuk suasana atau ambience dan secara langsung berdampak pada emosi pengaksesnya. Yang perlu Anda ketahui, definisi dari sebuah warna mendapatkan pengaruh yang besar dari budaya tertentu.

Beberapa panduan untuk menyesuaikan warna bagi website di bawah ini sudah kami siapkan untuk Anda:


1. Pertimbangkan Arti Setiap Warna

Saat mendesain website, Anda perlu mengetahui arti yang tersembunyi dari sebuah warna bagi setiap budaya. Pilihan warna yang Anda pilih untuk menghias website Anda akan dinilai oleh jutaan pasang mata dari seluruh dunia. Oleh sebab itu, kematangan Anda dalam mempertimbangkan hal ini tentu akan membawa dampak positif di masa depan ketika website Anda sudah siap untuk go international.

Website penyedia jasa wedding organizer, misalnya, harus pandai-pandai menyesuaikan warna agar esensi dari pernikahan itu sendiri tidak melenceng. Di negara barat, unsur warna putih sering sekali dimasukkan dalam upacara pernikahan, karena mengandung makna ketulusan dan kesucian. Kalau di Tiongkok, warna yang lebih tepat untuk menunjukkan kesakralan pernikahan adalah merah, karena warna merah memiliki arti nasib baik dan cinta. Sebaliknya, warna putih bagi warga Tionghoa menunjukkan keadaan berkabung.

Secara umum, warna biru dan ungu adalah yang paling aman untuk digunakan. Bagi kebanyakan budaya, warna biru cenderung menyimpan pesan yang positif, seperti optimisme, kebahagiaan, dan kepercayaan diri. Meskipun bagi orang-orang India dan Jepang, warna biru berarti kesedihan dan kejahatan. Ungu, secara umum, berarti kekayaan dan kejayaan, walaupun masyarakat Thailand mengartikannya sebagai warna yang digunakan untuk mengekspresikan kesedihan.

Tabel berikut akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang arti dari beberapa warna bagi budaya tertentu:



2. Ketahui Pengunjung Website Anda

Setelah Anda mengetahui pengaruh dari sebuah warna (yang ternyata bisa serancu itu), Anda mungkin mulai berpikir untuk menjauhkan diri dari warna. Tetapi bukan itu jawabannya.

Selami dulu lebih dalam siapa saja pengunjung website Anda, kemudian sesuaikan warna dengan kultur yang dianut oleh mereka. Jika Anda berminat untuk memanjakan beberapa kelompok pengunjung setia website Anda, cobalah untuk melokalkan website Anda lewat portal yang dimodifikasi atau CSS tertentu.

Pertimbangan yang matang juga diperlukan ketika Anda berminat untuk mencampurkan warna. Contoh yang bisa kita ambil adalah stock market atau pasar saham di beberapa negara. Amerika, Inggris, dan Jepang mengindikasikan warna hijau atau biru sebagai hal yang positif alias menguntungkan, sedangkan warna merah melambangkan sifat negatif atau kerugian. Namun, di Taiwan dan Korea, yang berlaku adalah definisi yang sebaliknya.

Perbedaan arti warna dalam pasar saham dari Taiwan dan Korea (kiri) dan Amerika (kanan)
Sedikit modifikasi warna saja, ternyata dapat mempengaruhi feel dari sebuah website. Sebagai contoh, gambar di bawah ini adalah tampilan dari website University College London Hospital dengan empat aksen warna yang berbeda-beda:


Dengan menambahkan warna yang berbeda-beda untuk website ini, asosiasi dan arti dari website itu sendiri pun akan berubah. Warna hitam memang berhasil menunjukkan sisi profesionalitas, namun warna ini juga lekat dengan arti kematian. Hal serupa juga berlaku untuk warna merah. Meskipun tampilannya tidak terlalu buruk, namun asosiasi merah lebih dekat dengan darah dan luka. Warna biru dan hijau terlihat lebih cocok untuk menghiasi website tersebut, walaupun warna hijau terlalu cerah untuk sebuah website yang seharusnya menunjukkan ketenangan dan kenyamanan.


3. Manfaatkan Warna Cerah

Anak-anak mudah sekali terstimulasi oleh warna yang cerah, sehingga menarik perhatian mereka akan lebih mudah. Warna cerah berdosis tinggi, seperti merah dan kuning, akan sangat pas ketika dipadukan dengan warna yang lebih kalem seperti biru dan hijau.

Prinsip di atas adalah contoh bagaimana kegunaan warna yang cerah dapat mempengaruhi mood seseorang.

Untuk memahami penggunaan warna cerah lainnya, coba simak contoh website makanan di bawah ini:


Kumpulan website di atas berada dalam kategori yang sempurna untuk menandakan industri kuliner. Anda sebaiknya peka dalam menyesuaikan warna dengan industri yang digeluti oleh klien Anda. Misalnya, mencantumkan warna yang dapat menstimulasi rasa lapar ketika mendesain website restoran. Secara umum, warna merah, oranye, kuning, dan hijau dinilai cukup tepat untuk memancing keinginan seseorang untuk makan. Sedangkan warna biru dipercaya dapat menekan - hingga menghilangkan - nafsu makan seseorang.


Itulah ketiga poin penting untuk menentukan warna bagi sebuah website. Pertimbangan ini berlaku tak hanya bagi desainer website, tetapi juga para pemilik dan pelaku usaha, agar komposisi warna di website dapat mencerminkan jati diri dari usaha dengan baik.


Disadur dari: 
creativebloq.com
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger