a

Monday, April 14, 2014

Bisakah Menjual Ide Dalam Desain?



http://cdn2.business2community.com/wp-content/uploads/2014/03/shutterstock_107647085-600x403.jpg


Ide seorang desainer bak harta karun. Sayangnya tidak semua ‘pemburu’ harta karun tersebut mau berkorban besar. 

Menghabiskan banyak uang untuk desain berkualitas rasanya memang berat sekali bagi sebagian besar orang. Hal ini dikarenakan edukasi akan pentingnya desain belum merata di masyarakat, terutama di kalangan para entrepreneur baru, apalagi masih banyak dari mereka yang berpemikiran result-oriented. Inilah mengapa menjual ide bagi desainer di negara ini, menjadi tantangan terberat.

"Desain adalah investasi, namun desain bukanlah komoditi." - David Welden, pendiri wedesignstudios.com

Coba saja beberapa cara berikut sebagai jalan untuk memasarkan ide desain Anda:


1. Show, Not Tell

Jika Anda mengaku sebagai ‘man of ideas’, realisasikan! Klien Anda tidak butuh hasil kerja abstrak. Dalam mendesain, setelah merampungkan brainstorming, segeralah eksekusi konsep Anda secara visual. Meminta pendapat dari rekan kerja juga perlu demi mematangkan buah pemikiran Anda. Kemudian presentasikan konsep visual Anda secara jelas agar bisa ditangkap oleh klien.


2. Portofolio

Adalah sebuah kebiasaan jika seorang klien ingin bekerjasama dengan desainer yang sudah terpercaya. Secara percaya diri, tunjukkan karya-karya berkualitas Anda ketika bekerja pada klien yang lalu atau beberapa contoh desain dari project iseng yang pernah Anda buat, kemudian jelaskan di depan klien Anda mengapa karya tersebut memiliki daya jual. Percayai karya Anda dulu sebelum membuat orang lain mempercayai karya Anda. Dengan cara ini, kredibilitas Anda di mata klien akan meningkat.


3. Bangun Kerjasama

Dengan berada di lingkungan bersama para profesional lain dalam beragam bidang, pemikiran Anda bisa semakin terbuka. Menjalin komunikasi yang positif dengan mantan klien juga dirasa perlu. Selain menambah wawasan Anda secara pribadi, promosi tentang diri Anda bisa tersebar hingga orang lain di luar lingkar sosial Anda.


4. Berikan Opsi

Desain membutuhkan pertimbangan yang matang, oleh karena itu, biarkan klien Anda memiliah ide-ide yang sudah Anda tawarkan. Memberikan tiga macam desain adalah standar minimal kerja desainer. Meskipun opsi yang Anda tawarkan tidak terlalu berbeda jauh satu sama lain, pastikan perubahannya jelas. Tawarkan opsi, bukan modifikasi kecil-kecil dari sebuah ide desain saja.


5. Terima Kritik

Seperti kata orang, kritik bagaikan pil, pahit tetapi menyehatkan kita. Seorang desainer harus membuka mata dan hati. Kritik pedas pasti mendarat pada beberapa karya kita. Apalagi, di dalam dunia desain, tidak ada yang absolut.


6. Sabar

Ini adalah soal proses. Anda harus punya stok kesabaran karena desain – dan semua karya kreatif lainnya – membutuhkan revisi yang tidak cukup sekali. Jagalah komunikasi dengan klien Anda lewat telepon atau email untuk mengarahkan desain pada jalur yang tepat. Jangan terlalu gegabah dengan mengambil banyak tawaran klien juga, karena dapat berakibat pada tidak matangnya konsep dan kurangnya kreativitas pada setiap sentuhan Anda.


Jadi, sudah siap menjual ide desain Anda?


Referensi:
wedesignstudios.com
designshack.net
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger