a

Friday, September 26, 2014

Cara Aman Merekrut Pegawai Baru



new recruiter, new employee


Terus membaiknya perekonomian dunia, termasuk di Indonesia, membawa dampak positif di semua sektor. Terbukanya banyak lapangan kerja baru menandakan bahwa roda ekonomi telah siap melaju kencang kembali.

Merekrut pegawai, untuk kepentingan perkembangan bisnis, tidak boleh asal. Sebagai bos, jangan sampai Anda membeli kucing dalam karung. Selain membuang waktu dan uang, perekrutan pegawai yang salah tentu akan memperlambat perkembangan bisnis Anda sendiri.

Berikut metode sederhana untuk menyaring calon pegawai baru agar berhasil menemukan yang terbaik menurut Businessweek.com:


1. Tahu Persis Apa yang Anda Butuhkan

Pastikan Anda mengerti dengan jelas sektor mana yang butuh suntikan personel baru. Tentunya, setiap posisi membutuhkan keahlian khusus guna suksesnya posisi tersebut mendukung kelangsungan bisnis Anda.

Saat Anda mencari seseorang yang akan bekerja untuk Anda, pastikan Anda menilai pengetahuan, kemampuan, dan sikap pelamar kerja tersebut. Penilaian Anda akan sangat menunjang suksesnya yang bersangkutan dalam berkarir pada posisi tersebut. Faktor krusial tersebut biasanya bisa terlihat dari proses wawancara.


2. Evaluasi Menyeluruh

Saat Anda berani dan mau mengecek latar belakang calon pegawai baru tersebut, berdialog lebih dekat tentang hal pribadi maupun umum dengannya, dan melibatkan beberapa orang dalam bisnis Anda untuk ikut mewawancarainya, berarti Anda sudah melakukan tahap evaluasi yang menyeluruh.

Kriteria dalam penilaian ini bisa melancarkan keputusan Anda apakah yang bersangkutan pantas untuk posisi yang Anda tawarkan. Dalam proses ini, Anda memang harus merelakan waktu dan perhatian Anda teralihkan sejenak dari pekerjakan, demi mempertahankan hubungan dan kinerja bawahan Anda lainnya sekaligus menjaga dan mengembangkan reputasi bisnis Anda selanjutnya.


3. Coba Sebelum Merekrut

Setelah Anda sudah merasa cocok dengan calon pegawai tersebut, baik secara pribadi dan prinsip, Anda bisa mengajaknya menjalani masa uji coba. Bentuk masa uji coba sendiri bermacam-macam, biasanya tergantung oleh pola dan porsi kerja bisnis Anda, seperti kontrak sementara berdasarkan durasi atau proyek. Perkenalan masa kerja ini juga lazim disebut training.

Dengan cara ini, diharapkan karyawan lama dan baru Anda bisa saling membaur. Masa ini adalah masa yang tepat bagi Anda untuk mengamati situasi, apakah pegawai baru tersebut pantas berada di lingkungan dan pola kerja bisnis Anda.


4. Bayar Sewajarnya

Porsi kompensasi yang timpang dengan kewajiban sering menjadi penyebab utama mengapa rekrutan baru menjadi tidak bermutu. Anda harus tahu benar hukum supply and demand agar, semisal Anda mendapatkan talenta bagus dari proses perekrutan ini, pegawai baru Anda bisa bekerja secara maksimal dan merasa nyaman.

Setelah Anda telah menemukan 'the one', jangan ragu sedikitpun untuk menawarkan hak yang layak baginya.


5. Lihat dari Dunia Maya

Media sosial, utamanya, memang memudahkan seseorang untuk lebih dikenal orang lain. Nah, sebagai atasan, Anda bisa menggunakan internet dan media sosial dengan sudut pandang yang berbeda untuk melihat polah pegawai baru Anda. Langkah ini perlu Anda lakukan untuk - salah satunya - mengantisipasi ancaman terhadap reputasi bisnis Anda dari calon pegawai baru tersebut di dunia maya.


6. Minta Rekomendasi

Jangan lupa bahwa di dalam lingkungan pegawai baru Anda akan bekerja, ada pegawai lainnya juga. Mereka, pegawai lama yang notabene sudah tahu benar pola kerja bisnis Anda ini, setidaknya bisa memiliki penilaian khusus pada rekan kerja barunya tersebut. Hal ini cukup krusial untuk Anda pertimbangkan karena mereka kerap bersinggungan secara langsung dalam lapangan, kantor, atau program kerja tertentu.


Semisal, setelah Anda membuka rekrutmen pegawai baru dan beberapa kandidat belum siap atau layak untuk mengisi kursi kosong di bisnis Anda, pertimbangkan untuk mempromosikan pegawai lama Anda. Selain secara personal sudah dekat dengan Anda, mereka pun sudah terbiasa dengan kultur kerja bisnis Anda. Yang perlu Anda perhatikan hanyalah kelayakan kompensasi untuk posisi baru yang Anda tawarkan tersebut.


Image credit: personneltoday.com
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger