a

Friday, August 15, 2014

Cara Desainer Menghindari Stres



Cara Desainer Menghindari Stres


Hidup tanpa stres itu tidak mungkin, tapi Anda bisa menghindari stres dengan menjalani hidup yang terorganisir.

Sebagai desainer, mengerjakan banyak hal sekaligus adalah makanan sehari-hari, mulai dari mengurus kepentingan klien hingga kegiatan pixel-crafting itu sendiri. Seringkali, rutinitas tersebut membuat Anda lelah. Tak jarang, kelelahan yang melanda Anda tersebut malah menjadi pengganggu jalannya rutinitas Anda sendiri.

Alhasil, pikiran Anda mulai terbebani dan stres datang menghampiri.

Kalau sudah begini, jangan malah menganggap enteng stres! Faktanya, stres memang bisa membunuh Anda, bahkan dengan cara yang perlahan nan elegan. Cara mati yang paling sederhana akibat stres ialah dengan terbunuhnya produktivitas kerja kita.

Jalan keluar untuk problema tersebut adalah dengan hidup lebih terorganisir. David Allen, seorang pakar bisnis ternama, menyarankan untuk mengurangi level stres di pikiran Anda dengan menerapkan metode GTD atau Get Things Done. Dalam bukunya tersebut, ia menekankan lima prinsip utamanya. Mari menengok mereka satu persatu.


1. Capture

Dalam tahapan permulaan ini, Anda diharuskan mendata apa saja yang harus dan akan Anda lakukan. Ibaratnya, Anda sedang mengumpamakan diri sendiri sebagai 'keranjang', jadi lahap dulu saja semua hal yang menarik perhatian Anda. Tugas kecil atau besar, mendesak atau santai, untuk kepentingan personal atau tim kerja Anda, semuanya sama saja.

Just capture everything.

Sebagai media pembantu, Anda bisa menggunakan buku catatan, perekam suara, aplikasi di smartphone, atau apapun, yang penting alur agenda Anda dapat tersimpan dengan baik dan mengalir lebih mulus.


2. Clarify

Setelah seluruh agenda lengkap, sekarang giliran Anda bertanya dan menjawab pertanyaan: Apakah kegiatan tersebut bisa Anda lakukan?

Dengan mempertanyakan hal tersebut, maka dengan sendirinya, agenda Anda akan lebih jelas dan tersusun dengan skala prioritas dan kategori yang apik. Mungkin beberapa hal bisa Anda kerjakan saat itu juga, sisanya bisa menunggu esok hari. Sebagian tugas barangkali bisa Anda selesaikan sendiri, sebagiannya lagi bisa didelegasikan ke rekan kerja Anda.


3. Organize

Percuma saja kalau agenda sudah disusun sedemikian rupa tapi tidak ada kelanjutan eksekusi. Nah, saatnya Anda membubuhkan aksi atau jalan yang harus Anda tempuh untuk menyelesaikan tanggungan kegiatan yang sudah Anda susun tersebut. Tak lupa, lengkapi pula dengan informasi lainnya seperti jam atau tanggal berapa Anda seharusnya mengerjakan hal-hal tersebut.


4. Reflect

Dalam alur kerja, refleksi dibutuhkan di dalamnya. Refleksi dalam hal ini berarti pengecekan secara reguler untuk meninjau apa yang harus diselesaikan sekaligus menambahkan kegiatan penting yang belum tercantum, sehingga ke depannya Anda akan semakin siap menjalani rutinitas. Refleksi dilakukan berdasarkan kebutuhan Anda (umumnya seminggu sekali). Mungkin dalam sebulan atau interval waktu tertentu, Anda bisa menilai diri sendiri apakah Anda sudah berproses menuju pribadi yang lebih efektif dan efisien atau belum.


5. Engage

Poin ini adalah akumulasi dari aksi Anda dari poin pertama hingga keempat. Setelah daftar Anda matang dari pengolahan sistem GTD, yang perlu Anda lakukan adalah mengerjakannya secara sungguh-sungguh dan sepercaya diri mungkin. Segeralah bangun dari tempat duduk atau tidur Anda, lalu beraktivitas dalam trek yang sudah Anda atur sendiri.


Panduan ini memang tidak 100% menjamin hidup Anda akan lebih baik dari sebelumnya, tetapi bisa Anda terapkan untuk melatih kedisiplinan dan mengefisiensikan hidup Anda sebagai desainer.


Image credit: eng.morgan.edu
  • Blogger Comment
  • Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Orkha Creative All Right Reserved
Designed by CBTblogger